Imam Syafi’i Rahimahullah

Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Aristoteles, Filsuf

Akar dari pendidikan memang pahit, tapi buahnya manis.

Nelson Mandela

Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.

Shakuntala Devi, Penulis

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Malcolm X, Aktivis Muslim AS

Pendidikan adalah paspor untuk masa depan, untuk hari esok yang dimiliki oleh mereka yang mempersiapkannya hari ini.

Senin, 03 Februari 2020

Produk Kreatif dan Kewirausahaan



Produk kreatif dan kewirausahaan atau biasa disingkat PKK merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang terdapat di Sekolah Menengah Kejuruan.

Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Produk kreatif dan kewirausahaan atau PKK terdiri dari dua kata yaitu "Produk Kreatif"
 dan "Kewirausahaan". Produk kreatif mempunyai arti yaitu suatu produk yang dihasilkan dari kreatifitas dan mempunyai inovasi tertentu. Yang mana berarti produk yang dihasilkan haruslah terbilang baru atau pengembangan dari produk sebelumnya. Misalnya ada sebuah produk minuman yang sangat laku dalam penjualannya, lalu kalian kembangkan produk minuman tersebut dengan menambahkan topping yang membuat produk tersebut lebih menarik pembeli dan mengalahkan produk sebelumnya.
Sedangkan kewirausahaan adalah sebuah usaha dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan dengan jalan bisnis mandiri. Singkatnya kewirausahaan mempelajari tentang SOFTSKILL.

Jenis dan Macam Produk Kreatif dan Kewirausahaan
1. Sektor Periklanan
Kalian dapat mengiklankan produk yang telah kalian buat agar produk tersebut dikenal oleh banyak orang. Selain itu kalian juga dapat memasukkan iklan pada produk kalian agar mendapatkan profit tambahan misalnya memasang iklan google pada aplikasi atau website kalian.
2. Sektor Desain
Sektor desain merupakan jenis industri kreatif yang terkait dalam pembuatan desain grafis, interior dan produk. Jika kalian sangat mahir dalam mendesain sesuatu maka sektor inilah yang paling cocok untuk kalian. Kalian bisa menerima pesanan dalam mendesain suatu produk dan memasang harga tergantung kesulitan dan kerumitan desain tersebut. Beberapa contoh usaha di sektor desain dalam dunia IT ialah UI/UX Desain dan web desain.
3. Sektor Industri Permainan
Sektor ini berkaitan dengan kreasi permainan dan produksi permainan. Saat ini sektor industri permainan sedang berkembang pesat. Karena banyaknya pengguna yang sangat meminati dan mendukung sektor ini. Selain itu juga banyak orang yang memainkan permainan untuk menghibur diri, menyegarkan pikiran bahkan hingga menjadi sebuah pekerjaan. Beberapa contoh mengenai industri ini ialah industri game mobile maupun console dan masih banyak lagi.
4. Sektor Industri Musik
Sektor ini berkaitan dengan kreasi sebuah musik, komposisi sebuah lagu, menciptakan sampai memproduksi sebuah rekaman. Sektor ini terbilang tak pernah padam karena musik dari dulu hingga sekarang masih atau bahkan akan terus berkembang. Selain itu juga musik banyak sekali jenisnya mulai dari jazz, rock dan lain-lain. Selain dari musik yang diciptakan, si pembuat atau penyanyi musik tersebut akan menjadi terkenal karena musik yang mereka ciptakan atau dinyanyikan. Hal ini merupakan sebuah keuntungan untuk menerima berbagai tawaran dan iklan.
5. Sektor Industri Layanan Komputer dan Perangkat Lunak
Sektor ini berkaitan dengan pengembangan suatu teknologi dan aplikasi yang meliputi layanan komputer, periklanan berbasis internet, desain sistem desain portal termasuk perawatannya. Sektor ini sangatlah besar dan luas sekali pengembangannya. Karena sektor-sektor sebelumnya bisa disatukan dalam sektor ini sehingga kemungkinan untuk berkembangnya sangatlah tinggi. Selain itu, teknologi akan terus berkembang hingga kapanpun.
6. Sektor Industri Pertelevisian
Sektor ini berkaitan dengan membuat sebuah kreasi, proses produksi hingga pengemasan acara televisi. Banyak orang yang menghibur dirinya dengan cara menonton berbagai acara di televisi. Industri Pertelevisian juga saling berkaitan dengan sektor-sektor sebelumnya.

Contoh Produk Kreatif dan Kewirausahaan
1. Web Development
Web development atau web developer adalah seseorang yang berhubungan dengan suatu pengembangan suatu website untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau pesanan dari konsumen dan mendapatkan profit dari website yang telah dibuat. Untuk menjadi web developer dibutuhkan kemampuan dalam pemahaman bahasa pemrograman dan logika untuk membangun sebuah website.
2. Startup
Startup adalah sebuah perusahaan yang baru saja dibangun atau dalam masa rintisan namun tidak berlaku untuk semua bidang usaha. Kata startup sendiri lebih dikategorikan untuk perusahaan di bidang teknologi dan informasi. Startup bisanya harus dikembangkan dalam sebuah tim agar startup tersebut dapat berkembang dan maju. Beberapa contoh starup yang sudah maju dan sukses ialah Gojek, Bukalapak, dan masih banyak lagi.
3. Software Developer
Software adalah perangkat lunak yang isinya dari bahasa pemrograman tertentu yang memiliki kesatuan dan nilai serta tujuan tertentu. Softwae developer dituntut untuk bisa membuat sebuah aplikasi sesuai dengan keinginan konsumen dan profit yang didapatkan dari pembuatan aplikasi tidaklah sedikit. Ditambah lagi pengembang aplikasi sedang sangat dibutuhkan saat ini.
4. IT Solution
IT Solution adalah bidang usaha yang bergerak di bidang jasa atau barang yang berkaitan dengan teknologi. IT solution merupakan gabungan dari pekerjaan yang ada di dunia IT Kalian bisa menjual berbagai macam software, website, suku cadang dan masih banyak. Selain itu juga kalian bisa menawarkan jasa seperti jasa service misalnya.
Itu dia beberapa contoh produk kreatif dan kewirausahaan. Sebenarnya masih ada banyak lagi contoh yang ada akan tetapi tidak dapat dituliskan di artikel ini.




Proses Pembuatan Desain dan Prototype Produk Barang dan Jasa

Proses pembuatan Desain dan Prototype

Proses Pembuatan Desain dan Prototype Produk Barang dan Jasa


Tahapan-tahapan proses kerja dalam pembuatan produk barang atau jasa merupakan hal yang penting dalam membuat suatu produk. Selain itu memahami skema alur kerja dalam proses pembuatan produk juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Produk yang baik tidak serta merta langsung dapat diciptakan, tetapi telah melalui beberapa tahapan mulai dari ide awal hingga menjadi sebuah produk jadi siap jual.

Desain Produk atau Jasa
Seringkali ,banyak orang melakukan kesalahan dengan berpikir bahwa memulai proses desain adalah dengan menyalakan komputer tanpa membuat brainstorming awal atau menyusun konsep dasar terlebih dahulu. Komputer memang dapat membuat segala sesuatunya dengan mudah, tapi komputer tidak dapat menciptakan konsep.
Berikut langkah-langkah proses desain yang perlu dilakukan :
1. Definisikan masalah dan buat tujuan proyek desain anda
Apakah isi pesan yang ingin disampaikan? untuk siapa? media apa yang terbaik untuk menyampaikan pesan tersebut? Berapa batasan biayanya? dan lain-lain.
2. Lakukan riset
Amatilah informasi-informasi dari berbagai sumber data yang berkepentingan pada proyek desain anda. Semakin banyak data yang anda kumpulkan, and akan semakin mudah melihat hubungan antara satu dengan yang lainnya. Inspirasi dapat muncul dimana saja, sehingga bawa selalu buku sketsa anda untuk merekam ide-ide yang tiba-tiba muncul. Selain untuk menulis dan menggambar, buku sketsa dapat merekam temuan-temuan pada survei yang dapat anda gunakan nantinya.
3. Kembangkan ide anda dengan brainstorming
Brainstorming adalah proses mengeksplorasi solusi atau keputusan desain dengan cara menghimpun ide-ide berdasarkan keahlian dan pengalaman. Anda dapat memulainya dengan membuat daftar kata yang sesuai dengan subyek desain. Daftar ini akan membantu anda untuk mengekplorasi lebih jauh pemikiran-pemikiran yang dipengaruhi dari hasil riset anda. Menggunakan kata-kata akan jauh lebih efektif waktu daripada anda menggambar ide anda.
Cara lain yang efektif adalah dengan menggunakan diagram verbal atau mind mapping. Hal ini dilakukan dengan menempatkan kata kunci pada tengah-tengah kertas kemudian membuat cabang-cabang yang berhubungan dengan kata kunci dengan menuliskan ide yang muncul yang berhubungan dengan kata tersebut.
4. Analisis ide sesuai dengan tujuan proyek desain.
Ketika anda sedang mempresentasikan ide, sebaiknya anda dapat menyuarakan ide anda menjadi satu kalimat.  Kritik adalah cara terbaik untuk mendapatkan respon dari hasil desain anda. Melalui kritikan, akan memunculkan analisa dan saran yang akanlebih memperkaya solusi dan visual dari ide yang ditampilkan. Selain itu, kritik juga akan memberi anda kesempatan untuk menyimak persepsi orang lain. Seringkali solusi yang anda coba anda tampilkan pada desain tidak selalu sama dengan persepsi orang lain tentang hal tersebut. Buatlah catatan ketika hasil kerja anda sedang dikritik, dan jangan mencoba membela diri, meskipun anda setuju atau tidak atas respon mereka.
5. Implementasikan hasil finalnya.
Coba baca kembali catatan kritik-kritik orang lain tersebut. Kemudian tanyakan pada diri anda bagaimana cara mengkombinasikan, mengubah, mengembangkan desain anda supaya lebih menjanjikan. Sekali anda telah membuat aksi yang dilakukan untuk ide tersebut, kembangkan ide tersebut menjadi sebuah kesatuan desain,yaitu mendetil dan telah dieksekusi dengan baik. Pada siswa desain yang sedang bekerja pada kelas proyek, implementasi desain merupakan tahapan akhir dari proses desain. Sebagai seoarng siswa, anda harus menyusun manual dan konsep terlebih dahulu sebelum melakukan implementasi desain.

Maksud dari Desain/Prototype Produk
Menurut Hidayat (2012) dapat didefinisikan bahwa prototipe adalah sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian.
Salah satu kaidah penting dalam Design Thinking adalah “Fail fast to succeed sooner” atau “Gagal cepat agar sukses lebih cepat.”
Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang.
Prototipe adalah sebuah contoh atau model awal dari produk. Prototipe yaitu membuat ide yang abstrak menjadi bentuk nyata dan konkrit. Dalam design thinking, tidak cukup hanya memikirkan ide, mendiskusikan dan membicarakannya saja. Perlu langkah konkrit untuk membuatnya menjadi nyata.
Tujuan membuat prototipe bukanlah untuk menguji produk yang sudah selesai, tujuan membuat prototipe adalah untuk belajar. Menemukan kesalahan dan kegagalan sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar.

Ada lima kriteria prototipe yaitu:
  1. Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak;
  2. Prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi;
  3. Belum pernah dibuat sebelumnya;
  4. Merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan akan dibuat;
  5. Mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut.
Ada dua tipe prototipe, yaitu :
  1. prototipe fisik yang merupakan benda nyata dibuat untuk memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian. 
  2. prototipe analitik yang lebih fleksibel dari prototipe fisik karea sifatnya nontangible seperti sketsa, simulasi dan matematik. Prototipe analitik juga lebih murah dibandingkan dengan fisik. Namun tetap saja protitipe fisik dibutuhkan untuk mendeteksi fenomenafenomena yang tidak terantisipasi sebelumnya. Bila dijalankan maka prototipe fisik akan berfungsi sesuai dengan produk asli. Maka jika terjadi ketidaksesuaian seperti dalam rancangan akan memudahkan Anda untuk mendeteksi
Dalam fase pengulangan desain, Anda harus menuliskan bentuk, fungsionalitas, dan cara pembuatan produk Anda. Kemudian, buatlah desain awal bentuk produk Anda, bisa dengan sketching biasa sampai membuat bentuk 3D nya di komputer.
Kemudian, tiap bertemu orang, tunjukkan desain tersebut dan tanyakan pendapat mereka tentang produk Anda. Ulangi terus sampai kebanyakan orang merasa puas dan produk Anda layak dipasarkan. Fase pengulangan engineering dilakukan ketika Anda merasa telah berhasil menyelesaikan fase pengulangan desain.
Semua input yang didapatkan dalam fase pengulangan desain akan menjadi dasar pengembangan produk. Fase engineering intinya adalah bagaimana cara membuat produk Anda telah bekerja sesuai dengan yang diinginkan, namun hal ini berlaku jika membuat produk manufaktur.
Untuk produk di bidang kuliner yang perlu dilakukan adalah mengulang uji coba resep. Kemudian produk yang sudah jadi langsung diteskan pada calon pelanggan, dan berdasarkan feedback dari calon pelanggan, kembali ke fase pengulangan ini. Cobalah tanyakan seberapa jauh calon pelanggan bisa menerima produk Anda. Tujuan akhir dari fase ini adalah membuat prototipe versi beta.
Setelah versi beta berhasil dibuat, kita harus menghadapi sebuah fase kunci yang sering membedakan ide bagus dengan produk bagus. Fase pengulangan produksi mengharuskan kita untuk menemukan vendor yang bisa membantu, merangkai semua bagian, sampai menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan legalitas. Fase ini biasanya membutuhkan antara 2-6 bulan. Sedikit saja kesalahan dalam fase ini akan membawa perusahaan Anda ke posisi yang buruk.

Maksud dari Desain Produk
  • Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
  • Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk
  • Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat. 
  • Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
  • Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali 
Tujuan dari Desain Produk 
  1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
  2. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya
  3. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
Proses kerja prototipe
  1. Prototipe pembuktian konsep, digunakan untuk menjawab kelayakan produk. Kegiatan ini dilakukan setelah pengembangan konsep atau pemilihan konsep
  2. Prototipe rancangan industri, digunakan untuk memperlihatkan tampilan dan kesan dari produk.
  3. Prototipe rancangan percobaan, fokusnya adalah untuk memodelkan suatu subsistem dalam produk dalam rangka mencapai target performansi yang ditetapkan. 
  4. Alfa prototipe, dibuat untuk melihat komponen dari produk yang diharapkan. Secara individu telah dibuktikan performansinya dari prototipe sebelumnya.
  5. Beta prototipe, dibuat dengan proses sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melihat performansi dan reliability dalam rangka mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk produk akhir.
  6. Prototipe praproduksi, percobaan produksi untuk kapasitas terbatas.
Prinsip/ lembar kerja pembuatan prototipe 
  1. Beberapa prinsip berguna sebagai pemandu keputusan tentang prototipe selama pengembangan produk. Prinsip-prinsip ini menunjukkan keputusan terhadap tipe prototipe mana yang harus dibuat dan memasukkannya dalam rencana pengembangan (Nur Hidayat:2012).
  2. Prototipe analitik digunakan untuk mempersempit jarak parameter kemungkinan dan kemudian prototipe fisik digunakan untuk menyesuaikan atau menegaskan rancangan. 
  3. Prototipe fisik dibutukan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula. Prototipe fisik tidak hanya melihat bentuk geometris tetapi juga hal yang mempengaruhinya serta ergonomis alat.
  4. Prototipe dapat mengurangi resiko yang merugikan dalam pengembangan produk. Hasil sebuah pengujian mungkin mengharuskan pengulangan karena ketidaksesuaian fungsi. 
  5. Keuntungan yang dapat diperkirakan dari prototipe dalam negurangi resiko harus dipertimbangkan dengan waktu dan dana yang dibutukan untuk membuat dan mengevaluasi prototipe.
  6. Kadangkala penambahan tahap singkat pembuatan prototipe dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat protitipe. 
Prototipe dapat dibuat melalui berbagai cara tergantung dari produk yang akan dibuat. Yang paling banyak digunakan adalah dengan model computer 3D atau dikenal juga dengan prototipe digital/ virtual prototipe.
Dapat juga dibuat dengan model konvensional, yaitu dengan membuat bentuk tiga dimensi. Bagian-bagian dibuat dengan bahan yang mudah dibentuk namun cukup kuat.

Fungsi Prototipe 
  1. Ada beberapa kegunaaan jika anda membuat desain prototipe terlebih dahulu sebelum melakukan produksi, diantaranya: 
  2. Pembelajaran. Prototipe sering dapat menjawab sebuah pertanyaan “sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?” saat menjawab pertanyaan tersebut prototipe diperlukan sebagai alat pembelajaran.
  3. Komunikasi. Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini disebabkan protitipe bukan lagi gambar sketsa tetapi wujud sebenarnya.
  4. Penggabungan. Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen-komponen dan subsistem dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan.
Tahapan-Tahapan Dalam pembuatan Prototype
  1. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
  2. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
  3. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
  4. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
  5. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.
Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.

Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.

Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

Tahapan-tahapan proses kerja dan pembuatan contoh barang/jasa
1. Memformulasikan hasil marketing research
Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggaran, produk desainer dapat memperoleh dari riset pemasaran atau inspirasi yang berhubungan dengan pelanggan. Dalam riset pembuatan produk, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
  • Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna produknya dengan tidak mengabaikan penentuan dalam memasang harga.
  • Biaya dari pembuatan produk
2. Penciptaan ide
Dalam menciptakan ide biasanya kita memikirkan beberapa hal yang akan dibutuhkan dalam produk yang nantinya akan kita buat. Bisa berupa inspirasi dari produk lain atau trend pada saat itu.
3. Membuat sketsa
Dalam membuat suatu sketsa, bentuk dari produk barang yang akan dibuat akan terlihat jelas satu sama lainnya. Sketsa tersebut terlihat dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja (blue print).
4. Membuat prototype atau sampel
Pada tahapan ini, kita akan menguji beberapa sampel yang nantinya akan menjadi penentuan dimana produk tersebut sesuai dengan harapan atau tidak
5. Pengembangan strategi pemasaran
Tahapan ini merupakan tahapan dimana kita mulai membuat serta menguji ide yang efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen.
6. Analisis usaha
Pada tahapan ini berarti kita harus melihat dan menganalisa apakan produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan dan bermanfaat atau tidak.
7. Pengembangan produk
Pada tahapan ini kita akan mulai untuk mengembangkan produk tersebut sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dianalisis sebelumnya.

Kelebihan dan kekurangan proses kerja pembuatan produk
Kelebihan atau keunggulan
  • Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandarisasi.
  • Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
  • Biaya tenaga kerja rendah.
  • Biaya pemindahan bahan untuk membuat sebuah produk di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan atau kelemahan
  • Terdapat kesulitan dalam pembuatan produk.
  • Proses produksi dapat dengan mudah terhenti, yang dapat menghambat seluruh proses produksi.
  • Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
Skema alur kerja
Diagram alur proses produksi
Diagram alur proses ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan.
Tujuan pembuatan alur kerja
  • Meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba atau profit.
  • Memaksimalkan proses pembuatan.
  • Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi.
  • Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja.
  • Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan.
Teresa Torres, seorang Product Coach, mendefinisikan tujuan pembuatan prototipe sebagai berikut:
“Prototype simulates an experience, with the intent to answer a specific question, so that the creator can iterate and improve the experience.”
“Prototipe memberikan gambaran, untuk memberikan jawaban spesifik, sehingga penciptaan produk dapat diulang dan diperbaiki.” (sebelum menjadi produk akhir).”

Setidaknya ada 4 (empat) manfaat membuat prototipe.
  1. Prototyping membantu kita berpikir. Melakukan adalah cara terbaik untuk berpikir. Membuat prototipe membuat kita lebih mudah memikirkan ide-ide untuk menyempurnakan produk Anda.
  2. Prototyping membantu kita menjawab pertanyaan. Apakah produk kita diminati konsumen? Layak? dan bertahan lama?
  3. Prototyping membantu kita berkomunikasi. Komunikasi terbaik adalah dengan menunjukkannya, bukan sekadar mengatakannya.
  4. Prototyping membantu anda membuat keputusan yang lebih baik. Umpan balik yang kita dapatkan dari calon pengguna membuat kita mampu membuat keputusan yang lebih baik.
Metode yang direkomendasikan dalam merancang prototipe adalah Rapid Prototyping. Bagaimana proses melakukan Rapid Prototyping?
John Krissilas di dalam blognya mengutip dari Jeanne Liedtka membagikan lima prinsip berikut ini :
  1. Mulai dari yang kecil dan sederhana
  2. Sebuah proyek penciptaan akan tumbuh dengan adanya pembuatan prototipe secara berulang sejak sejak dini. Ini akan memberi ruang bagi Anda untuk mendapatkan ide-ide baru untuk menyempurnakan produk Anda. Ini juga akan memberi kesempatan calon pengguna untuk berkontribusi dan melengkapi produk Anda dengan masukan dari mereka.
  3. Rancang kisah yang ingin Anda ceritakan
  4. Visualisasikan konsep Anda dalam bentuk gambar. Gunakan kata sesedikit mungkin. Tambahkan detail seiring berjalannya waktu. Teknik storyboarding akan bermanfaat di sini.
  5. Tunjukkan, jangan katakan. Buat prototipe-nya terlihat nyata dengan gambar mock up, model fisik, dan pengalaman nyata. Visualisasikan beberapa opsi. Beri ruang bagi calon pengguna untuk memilih.
Tujuan prototipe adalah untuk mendapatkan umpan balik. Jangan berdebat dan mempertahankan diri saat orang lain memberi masukan terhadap umpan balik Anda. Biarkan mereka mevalidasi produk Anda. Jangan berikan otoritas validasi ke orang yang menciptakannya.
Peluang lain dari pembuatan prototipe adalah melibatkan calon konsumen dalam proses desain produk kita. Istilah keren untuk hal ini adalah Customer Co-Creation. Dengan demikian mereka merasa memiliki produk ini. Mereka merasa menjadi bagian dari produk ini.
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas.
b. Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
  • Sambungan – sambungan | Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
  • Bagian | Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain  disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
  • Bentuk | Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
  • Ukuran | Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk  secara keseluruhan.
  • Mutu | Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
  • Bahan | Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
  • Warna | Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
c. Tanggung jawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
d. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat  berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
e. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.

Prototyping dan Pengujiannya
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.Prototyping dapat diartikan sebagai prosesyang digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam membentuk modeldari perangkat lunak yang harus dibuat.

Rapid Prototyping
Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untuk membuat model berskala (prototipe) dari mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD) tiga dimensi.
Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadi benda tiga dimensi asli yang mempunyai volume. Selain itu produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part tertentu. Metode RP pertama ditemukan pada tahun 1986 di California, USA yaitu dengan metode Stereolithography. Setelah penemuan metode tersebut berkembanglah berbagai metode lainnya yang memungkinkan pembuatan prototipe dapat dilakukan secara cepat.
Saat ini, pembuatan prototipe menjadi syarat tersendiri pada beberapa perusahaan dalam upaya penyempurnaan produknya. Beberapa alasan mengapa rapid prototyping sangat berguna dan diperlukan dalam dunia industri adalah:
Meningkatkan efektifitas komunikasi di lingkungan industri atau dengan konsumen.
Mengurangi kesalahan-kesalahan produksi yang mengakibatkan membengkaknya biaya produksi.
Mengurangi waktu pengembangan produk.
Meminimalisasi perubahan-perubahan mendasar.
Memperpanjang jangka pakai produk misalnya dengan menambahkan beberapa komponen fitur atau mengurangi fitur-fitur yang tidak diperlukan dalam desain.
Beberapa metode Rapid Prototyping yang berkembang saat ini adalah:
1. Stereolithography (SLA)
2. Selective Laser Sintering (SLS)
3. Laminated Object Manufacturing (LOM)
4. Fused Depsition Modelling (FDM)
5. Solid Ground Curing (SGC)

metode prototyping
metode prototyping meliputi langkah-langkah :
1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Teknik-teknik prototyping meliputi:
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi

Pengertian Startup Adalah, Sejarah Singkat dan Karakteristiknya
Jika kita mendengar kata startup, hal yang pertama di dalam pikiran kita tentang startup adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka dan lain sebagainya. Ya, nama-nama tersebut merupakan salah satu pemain startup di Indonesia.
Saat ini, bagi kalangan digital di Indonesia kata startup adalah sesuatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan masih butuh banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan entrepreneur muda menciptakan bisnis startup yang memiliki inovasi dan kreatifitas tanpa batas.
Bagi kalangan dunia entrepreneur, kata startup adalah sesuatu yang sangat familiar dan sudah berjalan cukup lama. Namun, masih banyak yang belum mengetahui arti dari kata startup itu sendiri. Startup adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Inggris yakni start-up dan merujuk pada pengertian semua perusahaan yang belum lama beroperasi atau perusahaan rintisan.
kutip dari Wikipedia, arti dari kata startup adalah sesuatu yang merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Jadi kalau dirangkum secara singkat startup adalah perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau belum lama beroperasi. Oleh karena itu startup sering disebut sebagai perusahaan rintisan.

Sejarah Singkat Startup
Istilah dari kata startup adalah sesuatu yang sangat identik serta kerap kali dihubung-hubungkan dengan perusahaan baru di bidang teknologi dan informasi. Hal ini berawal ketika startup menjadi populer secara internasional pada masa bubble dot-com sekitar tahun 1998 hingga 2000. Banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan pada periode tersebut, dikarenakan saat itu sedang gencarnya perusahaan perintis untuk membuka website pribadi demi memulai bisnisnya.
Kejadian ini berdampak dengan semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, startup lahir dan berkembang. Sehingga kata startup mengalami pergeseran makna dan arti, menjadi bisnis yang selalu identik dengan dunia digital, teknologi informasi dan aplikasi.

Karakteristik Startup
Pada dasarnya startup bukanlah hal yang selalu identik dengan dunia digital. Seperti yang dijelaskan di awal bahwa startup merupakan perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau belum lama beroperasi atau biasa disebut sebagai perusahaan rintisan. Untuk mempermudah kita menemukan makna dari starup berikut karakteristik sebuah perusahan bisa dikatakan dengan sebutan startup.
1. Usia perusahaan
Jika ibu hamil ibarat sebuah perusahaan, maka anak yang baru lahir bisa ibaratkan bisnis yang baru akan di jalankan baru berumur kurang dari 3 tahun.
2. Jumlah karyawan minimalis
Pada umumnya startup memiliki jumlah karyawan yang sedikit kurang lebih 30 orang.
3. Sumber daya manusia multitasking
Meskipun berawal memilki karyawan yang relatif sedikit namun karyawan memiliki talenta terbaik dan ahli yang berada di bidangnya masing-masing.
4. Semangat kerja tinggi
Selain itu, karyawan yang bekerja di startup umumnya berasal dari kaum milenial yang berusia muda dan melek teknologi. Biasanya perusahaan ini didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. Sehingga dengan rentang usia tersebut masih memiliki banyak keinginan yang selalu ingin dikejar yang diiringi dengan semangat yang menggebu-gebu.
5. Umumnya bergerak di bidang teknologi
Meski pengertian sesungguhnya sebuah startup, namun tidak harus selalu di bidang teknologi. Seringkali kita temui beberapa startup yang ada saat ini pasti memiliki di bidang teknologi.
6. Website menjadi sarana utama
Perusahaan startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual. Bisnis yang mereka jalankan meliputi jasa online yang pengoperasiannya menggunakan aplikasi pada yang selalu terhubung dengan website perusahaan itu sendiri.
7. Konsumen startup adalah prioritas
Target dari berdirinya sebuah startup adalah untuk memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu startup selalu menghadirkan inovasi-inovasi untuk memanjakan setiap konsumen yang dimilikinya.

Gencar Mencari Investor
Sebagai perusahaan yang baru berjalan, seringkali memiliki masalah dalam bidang pendanaan yang cukup untuk terus maju berjalan. Semakin baik prospek perusahaan startup, maka umumnya semakin besar pendanaan yang bisa diperolehnya. Ada beberapa jenis pendanaan yang bisa di peroleh oleh sebuah perusahaan startup.
1. Bootstraping
Mencari sendiri sumber pendanaan melalui sumber daya yang mereka miliki baik melalui link atau kenalan yang dimiliki. Sampai menemukan investor yang tertarik mengucurkan uang untuk model bisnis yang dimiliki.
2. Seed Funding
Cara ini biasanya melakukan presentasi kepada perusahaan yang dirasa mampu memberikan pendanaan kepada startup yang dimiliki untuk membuktikan bahwa ide bisnis dapat berjalan dengan baik sebelum memperoleh pendanaan lebih lanjut.
3. Seri-A, B, … Funding
Biasanya tahapan ini dimiliki oleh perusahaan yang sudah memiliki nama atau dikenal oleh banyak orang dan sudah siap menerima pendanaan dari Venture Capital. Perusahaan startup menawarkan saham sebagai timbal balik dari pendanaan yang diperoleh dari Venture Capital.