Imam Syafi’i Rahimahullah

Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Aristoteles, Filsuf

Akar dari pendidikan memang pahit, tapi buahnya manis.

Nelson Mandela

Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.

Shakuntala Devi, Penulis

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Malcolm X, Aktivis Muslim AS

Pendidikan adalah paspor untuk masa depan, untuk hari esok yang dimiliki oleh mereka yang mempersiapkannya hari ini.

Rabu, 31 Maret 2021

Biaya Produksi (Cost of Production)




Pengertian tentang Biaya Produksi


Biaya Produksi (Cost of Production)

Sebelum kita dapat membahas teori biaya, beberapa kesulitan tentang definisi yang tepat dari "biaya' harus dijelaskan. Secara khusus, kita harus membedakan antara (1) biaya akuntansi (Cost Accountng) dan (2) biaya ekonomi (Cost Economic). Pandangan akuntan tentang biaya menekankan pada pengeluaran sendiri, biaya historis, penyusutan, dan entri pembukuan lainnya. Definisi ahli ekonomi tentang biaya (yang dengan jelas mengacu pada gagasan biaya peluang yang mendasar) adalah bahwa biaya masukan apa pun diberikan oleh ukuran pembayaran yang diperlukan untuk mempertahankan sumber daya dalam pekerjaannya saat ini. Alternatifnya, biaya ekonomi dari penggunaan input adalah apa yang akan dibayarkan input tersebut dalam penggunaan terbaik berikutnya. Salah satu cara untuk membedakan kedua pandangan ini adalah dengan mempertimbangkan bagaimana biaya berbagai input (tenaga kerja, modal, dan layanan kewirausahaan) didefinisikan di dalam setiap sistem.
Sehingga bahasan Biaya disini yaitu tentang Biaya produksi mengacu pada pandangan Akuntan dan Ekonom.

BIAYA PRODUKSI (Cost of Production)

Biaya Produksi (Cost of Production) adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan di produksi atau dijual. Biaya Produksi juga biasa dikenal dengan istilah Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost). Biaya produksi merupakan salah satu biaya yang harus dipertimbangkan dengan matang.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang tepat dan kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya keuntungan bisnis yang diharapkan. Perhitungan biaya produksi terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur.

PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI MENURUT PARA AHLI

  1. Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan. Biaya produksi atau penjualan terdiri atas biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. (Kuswadi (2005:22))
  2. Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output atau dengan kata lain yaitu nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output. (Suherman Rosyidi (2003:333))
  3. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik. (Amin Widjaya Tunggal (1993:1))
  4. Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual. (Abdul Halim (1988:5))

Mengetahui jumlah biaya produksi yang timbul merupakan langkah penting yang harus dilakukan seorang manajer perusahaan. Mengapa? Dengan mengetahui biaya yang timbul dari tiap alur produksi perusahaan, manajer dapat mengambil keputusan-keputusan krusial untuk mengoptimalkan proses produksi, mengatur jadwal pengiriman barang dan berbagai aktivitas produksi umum lainnya sehingga proses produksi diharapkan dapat  berjalan lebih efisien dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Kegiatan manajer dalam menganalisis proses dan biaya produksi juga berguna untuk penetapan harga jual produk agar sesuai dengan margin yang diharapkan. Sebagai contoh, manajer suatu kafe atau jenis usaha lainnya akan selalu melacak dan meneliti harga bahan baku terkait dengan produk-produk yang dijual. Jika suatu waktu harga bahan baku meningkat dan memengaruhi Biaya Produksi, maka manajer mempunyai opsi menaikkan harga jual produk atau menekan unsur biaya produksi lainnya.

MACAM-MACAM BIAYA PRODUKSI

Pendekatan dalam perhitungan biaya produksi dapat di lihat dari keperluannya, jika perhitungan Biaya Produksi untuk penentuan Harga Pokok Produksi atau untuk menyusun Budget Produksi, maka pengelompokan biaya berdasarkan :

  1. Biaya Langsung
  2. Biaya Tak Langsung
  3. Biaya Overhead

Biaya langsung (Direct Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan berhubungan langsung dengan proses produksi. yang termasuk Biaya langsung adalah :

  1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Materials) adalah Biaya kebutuhan Bahan Baku (Material) yang diperlukan untuk proses produksi yang pemakaiannya dirasa sangat signifikan dari bahan jadi.
  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Labour Direct) adalah Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi dan upahnya biasanya berhubungan dengan unit yang dihasilkan.
  3. Biaya Overhead Pabrik Langsung Departemen merupakan biaya yang ada pada suatu departemen serta manfaatnya hanya bisa dirasakan oleh departemen tersebut.

Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan tetapi tidak berhubungan langsung dengan proses produksi

  1. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung (InDirect Materials) adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku yang diperlukan untuk bisa menyelesaikan suatu produk tapi, skala pemakaiannya cenderung lebih kecil. Untuk itu, bahan baku ini akan sulit untuk dinilai apabila hanya dengan menggunakan skala per unit produk.
  2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Labour Indirect) adalah Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Seperti Mandor, Manager, Tenaga Administrasi dan sejenisnya.
  3. Biaya Overhead Pabrik Tidak langsung Departemen merupakan biaya yang manfaatnya bisa dirasakan departemen terkait dan departemen lainnya. 

Biaya overhead pabrik berbeda-beda tergantung dari jenis perusahaannya. Biaya overhead pada perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur. Contoh biaya overhead meliputi biaya sewa, asuransi, utilitas, peralatan kantor, dan sebagainya. Beberapa manfaat yang diperoleh dari adanya BOP ini meliputi:

  • Menentukan Harga Secara Tepat
  • Mengetahui Rincian Alokasi Biaya
  • Mengawasi Pengeluaran Biaya

Untuk semua kasus BOP, semakin rendah persentasinya, maka semakin efektif juga bisnis dalam memanfaatkan sumber daya. Nilai bisnis dapat diukur dengan ragam faktor termasuk perhitungan laiknya profitabilitas serta persentase BOP.

Sedangkan pembagian Biaya untuk keperluan Analisis Biaya Produksi adalah :

Biaya Total (Total Cost / TC), adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang. 

TC = TFC + TVC

Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost / ATC), adalah biaya total produksi tiap unit nya.

ATC = (TFC + TVC)/Q

Q (Quantity) adalah jumlah barang yang di produksi

Biaya Tetap (Fixed Cost / FC) atau Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC), adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah barnag yang di produksi

Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC), adalah biaya tetap produksi tiap unit nya.

AFC = TFC / Q

Biaya Variabel (Variable Cost / VC) atau Biaya Total Variabel (Total Variable Cost / TVC), adalah biaya yang besarnya sesuai dengan jumlah barang yang di produksi.

TVC = AVC x Q

Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost / AVC), adalah besarnya boaya variabel dari tiap unit barang yang di produksi.

AVC = TVC / Q

Biaya Marginal (Marginal Cost / MC), adalah biaya tambahan yang dikeluarkan saat memproduksi satu unit produk tambahan. Biaya Marginal ini menunjukan tingkat dimana total biaya suatu produk berubah ketika produksi meningkat satu unit. Tujuan dari menganalisis biaya marjinal ini adalah untuk menentukan pada titik apa suatu perusahaan dapat mencapai skala ekonomisnya.

Tujuan utama dari dilakukannya analisa biaya marjinal adalah untuk menentukan dalam titik mana sebuah perusahaan mampu mencapai skala ekonomi, yang merupakan nilai keuntungan yang didapat saat produk menjadi lebih efisien. Hal ini dilakukan untuk bisa memaksimalkan sistem operasional secara menyeluruh.

MC = Δ TC / Δ Q

Keterangan :

MC = Biaya Marginal

Δ TC = Perubahaan pada Total Biaya

Δ Q = Perubahaan pada Jumlah Output


Contoh Perhitungan Biaya Marginal (Marginal Cost)

Perusahaan SAKURA mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 300 juta untuk menghasilkan 1000 unit kipas angin. Pada saat jumlah produksi mencapai 2000 unit, perusahaan mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 500 juta untuk memproduksinya. Berapakah Biaya Marjinal atau Marginal Cost (MC) pada produksi kipas angin ini?

Diketahui :

Δ TC = Rp. 200 juta (hasil dari Rp. 500 juta – Rp. 300 juta)

Δ Q = 1000 unit (dari dari 2000 unit – 1000 unit)

Penyelesaiannya :

MC = Δ TC / Δ Q

MC = Rp. 200.000.000 / 1000

MC = Rp. 200.000

Jadi Biaya Marginal produksi kipas angin tersebut adalah Rp. 200.000,- yang artinya adalah Total Biaya meningkat Rp. 200.000,- dengan produksi satu kipas angin tambahannya.

Untuk contoh perhitungan Biaya Total, Biaya Tetap dan  Biaya Variabel akan di bahas secara lengkap pada pembahasan Break Even Point (BEP)





Jumat, 26 Maret 2021

Pola Pikir Wirausaha Sukses (Mind set of Successful Entrepreneur)

 

Pengertian tentang Mindset

PENGERTIAN POLA PIKIR (Mindset)

Menurut Mulyadi  mindset merupakan sikap mental mapan yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka.

Menurut James Artur Ray mindset artinya kepercayaan kepercayaan (sekumpulan kepercayaan) yang mempengaruhi sikap seseorang, atau suatu cara berfikir yang menentukan prilaku pandangan, sikap, dan masa depan seseorang.

Menurut dr. Ibrahim Elfiky , mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.”

Apa itu mindset ? Mindset artinya serangkaian pemikiran yang membentuk dasar pemikiran seseorang dalam memandang sesuatu. Mindset adalah kata lain dari pola pikir. Beberapa pengertian mindset menurut para ahli adalah suatu set atau rangkaian pemikiran yang membentuk kebiasaan berpikir dari individu. Selain itu, pengertian lain dari mindset adalah doa dan harapan yang dimiliki seseorang akan suatu hal yang ingin dicapai dalam hidup. Sehingga, doa dan harapan ini kemudian membentuk cara berpikir seseorang.

Pola pikir kewirausahaan: cara berpikir yang memungkinkan kiaa mengatasi tantangan, menjadi tegas, dan menerima tanggung jawab atas hasil Anda. Ini adalah kebutuhan konstan untuk meningkatkan keterampilan kita, belajar dari kesalahan, dan mengambil tindakan berkelanjutan atas ide-ide kita. Siapapun yang mau melakukan pekerjaan dapat mengembangkan pola pikir kewirausahaan.

Sehingga seorang wirausaha yang ingin sukses haruslah memiliki pola pikir (mindset) yang dinamis, dan bisa menerima kenyataan dan berupaya untuk mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang selalu terjadi, serta selalu belajar terhadap hal-hal baru.

Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar

Secara garis besar manusia punya satu pikiran/kesadaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar adalah proses mental yang bisa dikendalikan dengan sengaja. Pikiran bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis sehingga tidak menyadarinya dan sulit untuk dikendalikan secara sengaja.

Pikiran sadar mempunyai empat fungsi utama, yaitu:

  • Mengenali informasi yang masuk dari panca indra,
  • Membandingkan dengan memori kita,
  • Menganalisa, dan kemudian
  • Memutuskan respon spesifik terhadap informasi tersebut.

Sedangkan pikiran bawah sadar berfungsi Memproses

  • Kebiasaan,
  • Perasaan,
  • Memori permanen (Ingatan Jangka Panjang)
  • Persepsi,
  • Kepribadian,
  • Intuisi,
  • Kreativitas, dan
  • Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang luar biasa, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.

Pikiran sadar memberikan perintah, baik sadar maupun tidak, kepada pikiran bawah sadar. Ketika seseorang berpikir, ”Saya bisa mencapai itu,” berarti pikiran itu perintah kepada pikiran bawah sadar. Begitu pula saat seseorang berpikir, ”Ah, saya tak mungkin bisa,” itu artinya instruksi kepada pikiran bawah sadar untuk melaksanakannya. Dan pada saat instruksi itu datang, pikiran bahwa sadar langsung bekerja tanpa perlu membuktikannya, dan tanpa mengenal waktu, bahkan saat kita sedang tidur pulas.

Ketika kita berpikir positif, pikiran bawah sadar langsung bereaksi untuk melaksanakan gagasan yang positif. Sebaliknya jika kita berpikir negatif, seperti ketidakberdayaan, ketidakmampuan melakukan sesuatu, maka pikiran bawah sadar kita akan bekerja mewujudkan ide atau kesan negatif tersebut.

Menurut Dr. Joseph Murphy, "Pikiran bawah sadar mengikuti perintah yang diberikan berdasarkan atas kepercayaan dan anggapan pikiran sadar"

Jenis-Jenis Mindset

Carol Dweck “2006” menyatakan bahwa terdapat dua macam Mindset yaitu:

  • Fixed Mindset “Mindset Tetap”

Mindset tetap “Fixed mindset” ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah inteligensi tertentu, kepribadian tertentu dna karakter moral tertentu.

Ciri-ciri dari orang dengan mindset tetap “fixed mindset” ialah sebagai berikut:

  1. Memiliki keyakinan bahwa inteligensi, bakat, sifat ialah sebagai fungsi hereditas/keturunan.
  2. Menghindari adanya tantangan.
  3. Mudah menyerah.
  4. Mengganggap usaha tidak ada gunanya.
  5. Mengabaikan kritik.
  6. Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain.

  • Growth Mindset “Mindset Berkembang”

Mindset berkembang “growth mindset” ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang ialah hal-hal yang dapat diolah melalui upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat atau temperamen setiap orang dapat berubah dan berkembang melalui perlakukan dan pengalaman.

Ciri-ciri dari orang dengan mindset berkembang “growth mindset” ialah sebagai berikut:

  1. Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat dan sifat bukan merupakan fungsi, hereditas/keturunan.
  2. Menerima tantangan dan bersungguh-sungguh menjalankannya.
  3. Tetap berpandangan ke depan dari kegagalan.
  4. Berpandangan positif terhadap usaha.
  5. Belajar dari kritik.
  6. Menemukan pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang lain.

Macam-Macam Mindset

Menurut Carol S. Dweck, Ph.d seorang peneliti di bidang kecerdasan dan motivasi, di dalam buku terbarunya, mindset: the new psychology of success (2006), di dunia ini terdapat dua macam mindset yaitu :

  • Mindsettetap (fixed mindset)

Orang yang memiliki mindset tetap percaya bahwa kecerdasan bersifat tetap. ciri ciri orang yang bermindset tetap adalah:

  1. Menghindari tantangan dan risiko,
  2. jika ada halangan atau rintangan: membela diri atau mudah menyerah,
  3. memandang usaha sebagai kesalahan dan kesia-siaan,
  4. tidak memperdulikan kritik yang membangun, dan
  5. merasa terancam dengan kesuksesan orang lain
  6. mindsetberkembang (growth mindset )

Orang yang memiliki mindset berkembang percaya bahwa kecerdasan dapat dikembangkan. ciri-ciri orang yang bermindsetberkembang adalah sebagai berikut:

  1. Menyukai tantangan,
  2. jika ada halangan atau rintangan: bertahan menghadapi kemunduran,
  3. memandang usaha sebagai langkah untuk menguasaan (mastery),
  4. belajar dari kritik, dan
  5. menemukan palajaran dan inspirasi dari kesuksesan orang lain.

Berdasarkan ciri-ciri orang yang dengan fixed mindset dan growth mindset, keduanya dapat dibedakan melalui indikator sebagai berikut:

  1. keyakinan (belief) terhadap intelegensi, bakat dan sifat
  2. pengambilan resiko terhadap tantangan
  3. pensikapan terhadap halangan dan rintangan
  4. usaha yang dilakukan
  5. penerimaan terhadap kritik dan saran
  6. kemauan menemukan pelajaran dan inspirasi dari pengalaman orang lain

Agar berhasil, kita perlu memahami pola pikir kita. Kita harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada sesuatu yang ingin kita ubah. Jika tidak, keyakinan kita yang tersembunyi akan mengendalikan kita. Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, Kita tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya. Jika kita ingin mengubah hasil-hasil kita, Kita harus mengubah pola pikir kita.

Apakah pola pikir bisa diubah ?Jawabnya : “Bisa”. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning) , maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Ada yang mudah dan ada yang sulit diubah, memang. Ada yang cepat, ada yang perlu waktu lama. Ada yang bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan psikolog, ahli mindset transformasi, dan terapis NLP yang memang kompeten dalam soal ini.

Untuk mengembangkan mindset maka rumusnya adalah :

Tujuan  > Tindakan  > Peristiwa  > Hasil

Katanya “Mindset luar biasa akan mendiskusikan ide-ide cemerlang”, nyatanya kita juga tidak bisa sepenuhnya percaya dengan orang-orang yang memiliki ide-ide besar. Coba kita pikirkan kembali, ada berapa banyak orang yang memiliki ide besar, namun tidak bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya? Jadi, ide yang besar tidak akan menjamin apapun,

Sehingga untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus memiliki pola pikir :

1. Jangan berkata "TIDAK" sebagai jawaban (Don’t take ‘no’ for an answer)

Tidak peduli berapa banyak penolakan dan penolakan yang diterima pengusaha sukses, mereka selalu siap untuk mempersiapkan diri lagi dan mencari jalan alternatif menuju puncak. Keuletan seperti inilah yang diperlukan untuk mengambil ide bisnis dari alam pikiran dan mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan.

Takut gagal adalah salah satu alasan mengapa banyak pengusaha terpinggirkan. Pengusaha sukses memandang kegagalan sebagai pengalaman positif - sesuatu untuk dipelajari dan diatasi di masa depan. Semua wirausahawan pasti membuat kesalahan di sepanjang jalan menuju kesuksesan. Tapi yang paling penting adalah kita mengalami kegagalan dan kita bertanggung jawab penuh untuk terus bergerak maju dengan cepat.

2. Belajar dari yang terbaik (Learn from the best)

Menemukan mentor yang cocok adalah cara yang bagus untuk mempelajari lebih lanjut tentang usaha kita secara keseluruhan dan, yang lebih penting, berbagai aspek cara menjalankan bisnis kita sendiri. Mentor kitda bahkan mungkin telah membuat kesalahan dalam bisnis dia sendiri, tetapi itu juga membuat mereka menjadi orang yang tepat untuk dipelajari, memberi kita kesempatan untuk memahami di mana kesalahan mereka.

3. Tetap Lapar dan ambisius (Stay hungry and ambitious)

Menjalankan bisnis hingga sukses bukanlah perjalanan ego untuk menjadi pengusaha sukses. Keinginan mereka untuk tumbuh dan menyediakan produk atau layanan yang lebih baik bagi pelangganlah yang membuat mereka lapar dan ambisius. Saat seorang wirausahawan berhenti ingin mempelajari hal-hal baru adalah saat di mana rasa puas diri muncul, memungkinkan orang lain untuk menyusul kita dan meninggalkan kita.

4. Jangan pernah diam; berkembang seiring dengan waktu (Never stand still; evolve with the times)

Setiap pengusaha sukses membutuhkan kecekatan bisnis, dengan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan metode, proses, atau teknologi baru yang dapat membuat bisnis mereka lebih kuat dan lebih efisien. Kebutuhan pasar selalu dinamis: dunia bisnis dan konsumen selalu berubah dan apa yang berhasil bertahun-tahun, bahkan berbulan-bulan yang lalu mungkin tidak akan berfungsi besok.

Pengusaha sukses tidak pernah terlalu bangga untuk menerima ketika ada peluang baru untuk meningkatkan penawaran mereka dan lebih memuaskan kebutuhan pelanggan mereka dan pasar secara keseluruhan. Produk yang dikembangkan secara ketat untuk kebutuhan kita sendiri akan diklasifikasikan lebih sebagai hobi; namun, produk yang dikembangkan untuk pasar harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

5. Jaga hubungan bisnis jangka panjang (Nurture long-term business relationships)

Kemampuan kita untuk memelihara hubungan kerja jangka panjang dengan wirausahawan yang berpikiran sama dalam industri kita akan menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan bisnis jangka panjang. Sebagian besar pengusaha akan setuju bahwa jauh lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan dari pelanggan tetap daripada menginvestasikan waktu dan uang untuk mendapatkan pelanggan baru.

Hubungan bisnis juga mencakup akses ke keuangan juga. Setiap pengusaha menginginkan kesempatan terbaik untuk melihat proposisi bisnis mereka menjadi perusahaan yang mapan. Ini berarti pengusaha harus memiliki kemampuan berinvestasi yang tinggi. Dengan membina hubungan dengan pemilik modal dan investor seperti, pemodal ventura, investor swasta, dan bahkan bank, Anda dapat menggerakkan roda untuk mengamankan pendanaan wirausahawan yang sangat penting itu.

6. Menginspirasi orang-orang di sekitar Anda (Inspire those around You)

Pengusaha terkaya dan paling berpengalaman pun tidak bisa menjadi ahli dalam segala hal! Semua wirausahawan membutuhkan tim orang di sekitar mereka yang melengkapi keterampilan mereka. Keterampilan sebenarnya tidak hanya mempekerjakan tim terbaik untuk mendukung kita, ini tentang mempekerjakan orang yang memiliki visi dan minat yang sama. Dengan menginspirasi dan berinvestasi dalam tim kita, mereka tidak hanya akan berhasil tetapi bisnis itu sendiri juga akan berhasil.

7. Percayai naluri Anda, bukan hanya spreadsheet Anda! (Trust your gut instinct, not just your spreadsheet!)

Terkadang pengusaha terbukti salah yang berhubungan dengan perhitungan-perhitngan analisis dan datanya. Namun, dalam dunia bisnis nyata, tidak pernah ada hitam dan putih seperti itu! Dalam beberapa kasus, naluri kita masih menjadi panduan terbaik untuk pengambilan keputusan. Pada akhirnya, tidak ada yang tahu tentang bisnis kita sebanyak kita !

Pola pikir kewirausahaan: cara berpikir yang memungkinkan kita mengatasi tantangan, menjadi tegas, dan menerima tanggung jawab atas hasil kita. Ini adalah kebutuhan dasar untuk meningkatkan keterampilan kita, belajar dari kesalahan kita, dan mengambil tindakan berkelanjutan atas ide-ide kita. Siapapun yang mau melakukan pekerjaan dapat mengembangkan pola pikir kewirausahaan.






Selasa, 05 Januari 2021

Promosi (Promotion)

 

Pengertian tentang promosi

Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu akitivitas/kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang maupun sebuah perusahaan dengan masyarakat luas, yang hal itu dilakukan bertujuan untuk memperkenalkan sesuatu (barang/ asa/merek/perusahaan) kepada masyarakat secara luas dan sekaligus mempengaruhi masyarakat luas itu supaya mau membeli serta menggunakan produk tersebut.

Promosi merupakan suatu aktivitas/kegiatan pemasaran yang umum dilakukan tenaga pemasaran untuk memberikan informasi suatu produk serta juga mendorong konsumen supaya mau membeli atau menggunakan produk tersebut. Cara serta media promosi ini juga banyak sekali, bahkan metode promosi itu selalu berkembang seiring berjalannya waktu.

Promosi adalah proses memberikan informasi, membujuk sampai mempengaruhi proses pembelian/penggunaan terhadap suatu produk atau jasa kepada konsumen. Tujuan promosi secara umum untuk meningkatkan volume penjualan suatu produk/jasa.

Pengertian Promosi Menurut Para Ahli

1.Harper Boyd
Menurut pendapat Boyd, definisi promosi adalah upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.

2.Swastha
Menurut pendapat Swastha, pengertian promosi adalah persuasi satu arah yang di buat untuk mempengaruhi orang lain yang bertujuan pada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

3.Boone & Kurtz
Menurut pendapat Boone dan Kurtz, definisi promosi adalah proses menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian.

4.Tjiptono
Menurut pendapat Tjiptono, arti promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

5.Kotler
Menurut pendapat Kotler, pengertian promosi adalah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran promosi “promotional mix”.

6.Gitosudarmo
Menurut pendapat Gitosudarmo, pengertian promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka mengenal produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.

Menurut Wikipedia, promosi adalah mengiklankan suatu produk atau merek, menghasilkan penjualan, dan menciptakan loyalitas merek atau brand. Ini adalah salah satu dari empat elemen dasar bauran pemasaran, yang mencakup empat P: price, product, promotion, and place atau harga, produk, promosi, dan tempat.

Menurut Wikipedia Indonesia, pengertian promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Tujuan Promosi
Semua orang yang melakukan promosi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Mengacu pada pengertian promosi yang dipaparkan diatas, dibawah ini merupakan beberapa tujuan promosi pada umumnya:
1. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai sebuah produk (barang/ jasa) kepada masyarakat luas atau para calon konsumen potensial.
2. Untuk menjangkau serta juga mendapatkan konsumen baru dan juga menjaga loyalitas mereka.
3. Untuk membantu meningkatkan angka penjualan sekaligus juga untuk meningkatkan keuntungan.
4. Untuk membantu mengangkat keunggulan serta juga membedakan suatu produk dengan produk dari pesaing.
5. Untuk branding atau menciptakan citra suatu produk di mata konsumen sesuai dengan keinginan perusahaan.
6. Untuk mempengaruhi pendapat serta juga perilaku konsumen terhadap suatu produk.
Jadi, secara keseluruhan tujuan utama dari melakukan promosi ini ialah supaya meningkatkan angka penjualan dan meningkatkan keuntungan usaha serta juga menambah citra produk.

Jenis-Jenis Promosi
1. Promosi secara fisik 
Promosi dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu atau event-event khusus yang diadakan di suatu tempat seperti pameran, bazar, festival, konser, dan semacamnya. Biasanya para penjual membuka semacam “stand” atau “booth” untuk menampilkan dan menawarkan produk atau jasanya.

Kelebihan jenis promosi secara fisik dan langsung adalah dapat menjangkau langsung para calon konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa yang ditawarkan, dan dapat langsung bertanya segala sesuatu hal mengenai produk atau jasa tersebut, dan dari pihak penjual hal ini dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan pada saat itu juga. Ya, interaksi di lapangan sangat memungkinkan orang langsung melakukan pembelian.

Kekurangan cara promosi secara fisik adalah sangat terbatasnya jumlah calon konsumen karena hanya diadakan di lingkungan atau area tertentu seperti perkantoran, kampus, sekolah, dan semacamnya.

2. Promosi melalui media tradisional
Yang dimaksud jenis promosi melalui media tradisional adalah via media cetak seperti koran, majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik seperti radio dan televisi, serta media di luar ruangan seperti iklan banner atau papan reklame atau papan billboard.

Kelebihan jenis promosi melalui media tradisional adalah dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen daripada dengan promosi secara fisik, karena jangkauan media yang memang cukup luas.

Kekurangan cara promosi melalui media tradisional adalah membutuhkan biaya yang sangat besar, karena melibatkan media-media besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan lain sebagainya.

3. Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan social media atau jejaring social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan orang melihat produk atau jasa yang dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop. Banyak para pengusaha yang sudah beralih menggunakan media digital sebagai strategi promosi mereka karena memang media digital saat ini merupakan cara paling efektif untuk menjangkau konsumen mereka setiap hari. Lebih dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh dunia, yaitu sekitar 40% dari populasi dunia. 67% dari semua pengguna internet secara global menggunakan media sosial.

Kelebihan promosi menggunakan media digital adalah dapat menjangkau orang secara sangat luas dengan waktu dan biaya yang efisien.

Kekurangannya berpromosi dengan media digital adalah banyak sekali kompetitor atau pesaing yang ikut bermain didalamnya. Tugas yang cukup berat bagi para pemasar agar lebih kreatif lagi dalam berpromosi di media digital ini agar lebih menarik calon konsumen dibandingkan kompetitor.

Dari beberapa jenis promosi diatas, promosi melalui media digital adalah yang paling banyak dilakukan saat ini, karena faktor efisiensi biaya dan penyebarannya yang luas dan relatif lebih cepat.

Metode Promosi 
Terdapat beberapa cara promosi yang umum dikenal secara luas diantaranya: periklanan atau advertising, pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan, penjualan pribadi (personal selling) dan humas atau lebih dikenal public relation (PR).

Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis promosi:

1. Iklan (Advertising)
Periklanan berarti mengiklankan produk, layanan, atau perusahaan dengan bantuan televisi, radio, atau media sosial. Ini membantu dalam menyebarkan kesadaran tentang perusahaan, produk atau layanan. Iklan dikomunikasikan melalui berbagai media massa, termasuk media tradisional seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, iklan luar ruang atau surat langsung; dan media baru seperti hasil pencarian, blog, media sosial, situs web atau pesan teks.

2. Pemasaran langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung adalah suatu bentuk iklan di mana organisasi berkomunikasi langsung kepada pelanggan melalui berbagai media termasuk pesan teks ponsel, email, situs web, iklan online, pemasaran basis data, selebaran, distribusi katalog, surat promosi dan iklan televisi, surat kabar, dan majalah yang ditargetkan sebagai serta iklan luar ruangan. Di antara para praktisi, itu juga dikenal sebagai tanggapan langsung.

3. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan menggunakan komunikasi pemasaran media dan non-media untuk waktu terbatas yang telah ditentukan sebelumnya untuk meningkatkan permintaan konsumen, merangsang permintaan pasar atau meningkatkan ketersediaan produk.

4. Penjualan pribadi (Personal Selling)
Penjualan suatu produk tergantung pada penjualan suatu produk. Personal Selling adalah metode di mana perusahaan mengirim agen mereka ke konsumen untuk menjual produk secara pribadi. Di sini, umpan baliknya segera dan mereka juga membangun kepercayaan dengan pelanggan yang sangat penting.

5. Humas
Hubungan masyarakat atau PR adalah praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi (seperti bisnis, lembaga pemerintah, atau organisasi nirlaba) dan publik. Kampanye PR yang sukses dapat benar-benar bermanfaat bagi merek organisasi.

Beberapa Contoh Promosi Penjualan
1.Promosi melalui Google
Tahukah Anda bahwa Anda bisa mendapatkan promosi gratis di Google melalui profil Google Bisnisku?

Google Bisnisku memungkinkan Anda membuat empat jenis pos sosial: Apa yang Baru, Acara, Penawaran, dan Produk. Gunakan Panduan Posting Google Bisnisku untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk membuat promosi Anda diketahui.

Tentu saja, agar promosi Anda mendapatkan pemaparan, profil Anda harus muncul di hasil pencarian. Gunakan alat gratis kami di bawah ini untuk memastikan profil Google Bisnisku Anda dioptimalkan untuk ditemukan di pencarian Google.

2.Hadiah Gratis
Ada banyak cara untuk memanfaatkan teknik promosi penjualan khusus ini. Sebuah restoran, misalnya, dapat menawarkan makanan penutup gratis dengan pembelian makanan.

Toko elektronik mungkin menawarkan baterai gratis kepada pelanggan. Restoran cepat saji semacam KFC juga sering ini meluncurkan promosi populer di mana mereka menawarkan 100 pelanggan pertama gratis DVD Film Indonesia.

3.Sampel produk Gratis
Banyak produk telah menggunakan metode ini dengan sangat sukses. Dengan memberikan sampel kepada semua pelanggan di toko, terlepas dari apakah mereka membeli sesuatu, mereka mendorong pelanggan untuk membeli produk yang mungkin belum mereka pertimbangkan sebelumnya.

Usaha kecil tidak memiliki anggaran seperti Yakult misalnya, tetapi masih dapat memberikan sampel gratis kepada pelanggan.

Apakah Anda memiliki produk baru yang ingin Anda jual? Berikan sampel! Ini paling cocok untuk makanan tetapi juga bisa digunakan di spa dan salon dengan lotion dan parfum tester atau produk aromaterapi. Jika Anda mempromosikan produk wajah baru, biarkan orang mencobanya! Orang menyukai sesuatu yang bisa mereka coba sebelum membeli.

4.Harga Diskon
Semua orang menyukai kesepakatan, dan seperti Black Friday dan Cyber ​​Monday secara konsisten menunjukkan tahun demi tahun, konsumen akan tergila-gila pada harga yang baik. Gunakan liburan dan acara di Kalender Pemasaran kami untuk keuntungan Anda dengan memiliki penjualan atau spesial di bisnis Anda.

5.Promosi Bersama
Promosi bersama dapat dilakukan antara merek yang dimiliki oleh satu perusahaan, atau antara merek yang dimiliki oleh perusahaan yang terpisah.

Promosi bersama itu mudah jika Anda mengenal pemilik bisnis lain dalam industri yang serupa atau terkait.

Tawarkan mereka beberapa produk atau layanan Anda untuk dibundel ke dalam paket di bisnis mereka dan tawarkan bundel yang sama pada Anda. Ini adalah promosi gratis untuk Anda masing-masing di bisnis pemilik lainnya.

6.Voucher dan Kupon
Kedua jenis promo ini ditawarkan di majalah, koran, kemasan produk, dan secara online. Anda dapat menawarkan voucher dan kupon melalui email ke daftar email Anda atau sebagai ucapan terima kasih ketika orang berlangganan blog atau newsletter email Anda.

7.Kontes dan Hadiah Media Sosial
Membeli suatu produk menyediakan jalan masuk konsumen ke hadiah-hadiah ini. Promosi penjualan seperti itu sangat populer dengan barang-barang makanan seperti keripik dan minuman soda, yang memberikan hadiah terkait dengan bisnis di dalam kemasan atau menawarkan kode pada tutup botol.

Tetapi Anda dapat melakukan hal yang sama dengan hadiah Facebook atau Instagram untuk membuat pelanggan baru tertarik pada bisnis Anda.

8.Perdagangan yang Adil, Buatan Lokal
Produk yang diperdagangkan secara adil atau berkontribusi untuk tujuan amal adalah alat promosi penjualan yang jarang diakui. Namun, produk seperti itu tidak hanya menguntungkan amal, tetapi juga bisnis yang menjualnya juga.

GAP dan Apple, misalnya, keduanya menerima sambutan luar biasa terhadap produk bermerek (MERAH) mereka, persentase yang harga jualnya digunakan untuk mendukung program HIV / AIDS di Afrika.

Tetapi usaha kecil juga dapat melakukan promosi ini. Jika produk Anda diproduksi atau diproduksi di dalam negeri, beri nama bisnis Anda sebagai “Buatan Indonesia.” Jika kopi di kedai kopi Anda bebas dari perdagangan, buatlah diketahui!

Orang-orang mencari bisnis yang nilainya selaras dengan nilai mereka sendiri sehingga jika ada sesuatu yang penting bagi Anda, kemungkinan itu penting bagi pelanggan.

9.Beli Satu Dapat Dua (Gratis Satu)
Penawaran beli satu dapat gratis satu adalah salah satu metode promosi yang paling banyak digunakan. Di kalangan bisnis, mereka sering disebut sebagai promosi “melikuidasi diri” karena mereka mendorong pembersihan stok.

Namun, jarang melakukan promosi beli-satu-dapatkan-satu-gratis biaya bisnis apa pun. Bahkan, mereka dirancang untuk meningkatkan pendapatan. Misalnya, biayanya bisnis 10 sen untuk menghasilkan sepotong roti.

Jika roti itu dijual dengan harga dua untuk 1, bisnis itu masih menghasilkan untung. Bahkan, untungnya melonjak karena lebih banyak roti yang dijual.

10.Program Pelanggan Loyal
Kartu pelanggan adalah contoh umum dari insentif hubungan pelanggan. Misalnya, pelanggan mendapat cap untuk setiap minuman kopi yang ia beli, dan setelah cap ke-6, ia berhak mendapatkan minuman gratis.

Program retensi dan loyalitas pelanggan lainnya termasuk klub orang dalam di mana terdapat sedikit biaya tambahan yang memberikan diskon ekstra kepada pelanggan dan pilihan layanan pertama serta program rujukan klien.












Senin, 03 Februari 2020

Produk Kreatif dan Kewirausahaan



Produk kreatif dan kewirausahaan atau biasa disingkat PKK merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang terdapat di Sekolah Menengah Kejuruan.

Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Produk kreatif dan kewirausahaan atau PKK terdiri dari dua kata yaitu "Produk Kreatif"
 dan "Kewirausahaan". Produk kreatif mempunyai arti yaitu suatu produk yang dihasilkan dari kreatifitas dan mempunyai inovasi tertentu. Yang mana berarti produk yang dihasilkan haruslah terbilang baru atau pengembangan dari produk sebelumnya. Misalnya ada sebuah produk minuman yang sangat laku dalam penjualannya, lalu kalian kembangkan produk minuman tersebut dengan menambahkan topping yang membuat produk tersebut lebih menarik pembeli dan mengalahkan produk sebelumnya.
Sedangkan kewirausahaan adalah sebuah usaha dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan dengan jalan bisnis mandiri. Singkatnya kewirausahaan mempelajari tentang SOFTSKILL.

Jenis dan Macam Produk Kreatif dan Kewirausahaan
1. Sektor Periklanan
Kalian dapat mengiklankan produk yang telah kalian buat agar produk tersebut dikenal oleh banyak orang. Selain itu kalian juga dapat memasukkan iklan pada produk kalian agar mendapatkan profit tambahan misalnya memasang iklan google pada aplikasi atau website kalian.
2. Sektor Desain
Sektor desain merupakan jenis industri kreatif yang terkait dalam pembuatan desain grafis, interior dan produk. Jika kalian sangat mahir dalam mendesain sesuatu maka sektor inilah yang paling cocok untuk kalian. Kalian bisa menerima pesanan dalam mendesain suatu produk dan memasang harga tergantung kesulitan dan kerumitan desain tersebut. Beberapa contoh usaha di sektor desain dalam dunia IT ialah UI/UX Desain dan web desain.
3. Sektor Industri Permainan
Sektor ini berkaitan dengan kreasi permainan dan produksi permainan. Saat ini sektor industri permainan sedang berkembang pesat. Karena banyaknya pengguna yang sangat meminati dan mendukung sektor ini. Selain itu juga banyak orang yang memainkan permainan untuk menghibur diri, menyegarkan pikiran bahkan hingga menjadi sebuah pekerjaan. Beberapa contoh mengenai industri ini ialah industri game mobile maupun console dan masih banyak lagi.
4. Sektor Industri Musik
Sektor ini berkaitan dengan kreasi sebuah musik, komposisi sebuah lagu, menciptakan sampai memproduksi sebuah rekaman. Sektor ini terbilang tak pernah padam karena musik dari dulu hingga sekarang masih atau bahkan akan terus berkembang. Selain itu juga musik banyak sekali jenisnya mulai dari jazz, rock dan lain-lain. Selain dari musik yang diciptakan, si pembuat atau penyanyi musik tersebut akan menjadi terkenal karena musik yang mereka ciptakan atau dinyanyikan. Hal ini merupakan sebuah keuntungan untuk menerima berbagai tawaran dan iklan.
5. Sektor Industri Layanan Komputer dan Perangkat Lunak
Sektor ini berkaitan dengan pengembangan suatu teknologi dan aplikasi yang meliputi layanan komputer, periklanan berbasis internet, desain sistem desain portal termasuk perawatannya. Sektor ini sangatlah besar dan luas sekali pengembangannya. Karena sektor-sektor sebelumnya bisa disatukan dalam sektor ini sehingga kemungkinan untuk berkembangnya sangatlah tinggi. Selain itu, teknologi akan terus berkembang hingga kapanpun.
6. Sektor Industri Pertelevisian
Sektor ini berkaitan dengan membuat sebuah kreasi, proses produksi hingga pengemasan acara televisi. Banyak orang yang menghibur dirinya dengan cara menonton berbagai acara di televisi. Industri Pertelevisian juga saling berkaitan dengan sektor-sektor sebelumnya.

Contoh Produk Kreatif dan Kewirausahaan
1. Web Development
Web development atau web developer adalah seseorang yang berhubungan dengan suatu pengembangan suatu website untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau pesanan dari konsumen dan mendapatkan profit dari website yang telah dibuat. Untuk menjadi web developer dibutuhkan kemampuan dalam pemahaman bahasa pemrograman dan logika untuk membangun sebuah website.
2. Startup
Startup adalah sebuah perusahaan yang baru saja dibangun atau dalam masa rintisan namun tidak berlaku untuk semua bidang usaha. Kata startup sendiri lebih dikategorikan untuk perusahaan di bidang teknologi dan informasi. Startup bisanya harus dikembangkan dalam sebuah tim agar startup tersebut dapat berkembang dan maju. Beberapa contoh starup yang sudah maju dan sukses ialah Gojek, Bukalapak, dan masih banyak lagi.
3. Software Developer
Software adalah perangkat lunak yang isinya dari bahasa pemrograman tertentu yang memiliki kesatuan dan nilai serta tujuan tertentu. Softwae developer dituntut untuk bisa membuat sebuah aplikasi sesuai dengan keinginan konsumen dan profit yang didapatkan dari pembuatan aplikasi tidaklah sedikit. Ditambah lagi pengembang aplikasi sedang sangat dibutuhkan saat ini.
4. IT Solution
IT Solution adalah bidang usaha yang bergerak di bidang jasa atau barang yang berkaitan dengan teknologi. IT solution merupakan gabungan dari pekerjaan yang ada di dunia IT Kalian bisa menjual berbagai macam software, website, suku cadang dan masih banyak. Selain itu juga kalian bisa menawarkan jasa seperti jasa service misalnya.
Itu dia beberapa contoh produk kreatif dan kewirausahaan. Sebenarnya masih ada banyak lagi contoh yang ada akan tetapi tidak dapat dituliskan di artikel ini.




Proses Pembuatan Desain dan Prototype Produk Barang dan Jasa

Proses pembuatan Desain dan Prototype

Proses Pembuatan Desain dan Prototype Produk Barang dan Jasa


Tahapan-tahapan proses kerja dalam pembuatan produk barang atau jasa merupakan hal yang penting dalam membuat suatu produk. Selain itu memahami skema alur kerja dalam proses pembuatan produk juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Produk yang baik tidak serta merta langsung dapat diciptakan, tetapi telah melalui beberapa tahapan mulai dari ide awal hingga menjadi sebuah produk jadi siap jual.

Desain Produk atau Jasa
Seringkali ,banyak orang melakukan kesalahan dengan berpikir bahwa memulai proses desain adalah dengan menyalakan komputer tanpa membuat brainstorming awal atau menyusun konsep dasar terlebih dahulu. Komputer memang dapat membuat segala sesuatunya dengan mudah, tapi komputer tidak dapat menciptakan konsep.
Berikut langkah-langkah proses desain yang perlu dilakukan :
1. Definisikan masalah dan buat tujuan proyek desain anda
Apakah isi pesan yang ingin disampaikan? untuk siapa? media apa yang terbaik untuk menyampaikan pesan tersebut? Berapa batasan biayanya? dan lain-lain.
2. Lakukan riset
Amatilah informasi-informasi dari berbagai sumber data yang berkepentingan pada proyek desain anda. Semakin banyak data yang anda kumpulkan, and akan semakin mudah melihat hubungan antara satu dengan yang lainnya. Inspirasi dapat muncul dimana saja, sehingga bawa selalu buku sketsa anda untuk merekam ide-ide yang tiba-tiba muncul. Selain untuk menulis dan menggambar, buku sketsa dapat merekam temuan-temuan pada survei yang dapat anda gunakan nantinya.
3. Kembangkan ide anda dengan brainstorming
Brainstorming adalah proses mengeksplorasi solusi atau keputusan desain dengan cara menghimpun ide-ide berdasarkan keahlian dan pengalaman. Anda dapat memulainya dengan membuat daftar kata yang sesuai dengan subyek desain. Daftar ini akan membantu anda untuk mengekplorasi lebih jauh pemikiran-pemikiran yang dipengaruhi dari hasil riset anda. Menggunakan kata-kata akan jauh lebih efektif waktu daripada anda menggambar ide anda.
Cara lain yang efektif adalah dengan menggunakan diagram verbal atau mind mapping. Hal ini dilakukan dengan menempatkan kata kunci pada tengah-tengah kertas kemudian membuat cabang-cabang yang berhubungan dengan kata kunci dengan menuliskan ide yang muncul yang berhubungan dengan kata tersebut.
4. Analisis ide sesuai dengan tujuan proyek desain.
Ketika anda sedang mempresentasikan ide, sebaiknya anda dapat menyuarakan ide anda menjadi satu kalimat.  Kritik adalah cara terbaik untuk mendapatkan respon dari hasil desain anda. Melalui kritikan, akan memunculkan analisa dan saran yang akanlebih memperkaya solusi dan visual dari ide yang ditampilkan. Selain itu, kritik juga akan memberi anda kesempatan untuk menyimak persepsi orang lain. Seringkali solusi yang anda coba anda tampilkan pada desain tidak selalu sama dengan persepsi orang lain tentang hal tersebut. Buatlah catatan ketika hasil kerja anda sedang dikritik, dan jangan mencoba membela diri, meskipun anda setuju atau tidak atas respon mereka.
5. Implementasikan hasil finalnya.
Coba baca kembali catatan kritik-kritik orang lain tersebut. Kemudian tanyakan pada diri anda bagaimana cara mengkombinasikan, mengubah, mengembangkan desain anda supaya lebih menjanjikan. Sekali anda telah membuat aksi yang dilakukan untuk ide tersebut, kembangkan ide tersebut menjadi sebuah kesatuan desain,yaitu mendetil dan telah dieksekusi dengan baik. Pada siswa desain yang sedang bekerja pada kelas proyek, implementasi desain merupakan tahapan akhir dari proses desain. Sebagai seoarng siswa, anda harus menyusun manual dan konsep terlebih dahulu sebelum melakukan implementasi desain.

Maksud dari Desain/Prototype Produk
Menurut Hidayat (2012) dapat didefinisikan bahwa prototipe adalah sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian.
Salah satu kaidah penting dalam Design Thinking adalah “Fail fast to succeed sooner” atau “Gagal cepat agar sukses lebih cepat.”
Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang.
Prototipe adalah sebuah contoh atau model awal dari produk. Prototipe yaitu membuat ide yang abstrak menjadi bentuk nyata dan konkrit. Dalam design thinking, tidak cukup hanya memikirkan ide, mendiskusikan dan membicarakannya saja. Perlu langkah konkrit untuk membuatnya menjadi nyata.
Tujuan membuat prototipe bukanlah untuk menguji produk yang sudah selesai, tujuan membuat prototipe adalah untuk belajar. Menemukan kesalahan dan kegagalan sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar.

Ada lima kriteria prototipe yaitu:
  1. Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak;
  2. Prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi;
  3. Belum pernah dibuat sebelumnya;
  4. Merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan akan dibuat;
  5. Mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut.
Ada dua tipe prototipe, yaitu :
  1. prototipe fisik yang merupakan benda nyata dibuat untuk memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian. 
  2. prototipe analitik yang lebih fleksibel dari prototipe fisik karea sifatnya nontangible seperti sketsa, simulasi dan matematik. Prototipe analitik juga lebih murah dibandingkan dengan fisik. Namun tetap saja protitipe fisik dibutuhkan untuk mendeteksi fenomenafenomena yang tidak terantisipasi sebelumnya. Bila dijalankan maka prototipe fisik akan berfungsi sesuai dengan produk asli. Maka jika terjadi ketidaksesuaian seperti dalam rancangan akan memudahkan Anda untuk mendeteksi
Dalam fase pengulangan desain, Anda harus menuliskan bentuk, fungsionalitas, dan cara pembuatan produk Anda. Kemudian, buatlah desain awal bentuk produk Anda, bisa dengan sketching biasa sampai membuat bentuk 3D nya di komputer.
Kemudian, tiap bertemu orang, tunjukkan desain tersebut dan tanyakan pendapat mereka tentang produk Anda. Ulangi terus sampai kebanyakan orang merasa puas dan produk Anda layak dipasarkan. Fase pengulangan engineering dilakukan ketika Anda merasa telah berhasil menyelesaikan fase pengulangan desain.
Semua input yang didapatkan dalam fase pengulangan desain akan menjadi dasar pengembangan produk. Fase engineering intinya adalah bagaimana cara membuat produk Anda telah bekerja sesuai dengan yang diinginkan, namun hal ini berlaku jika membuat produk manufaktur.
Untuk produk di bidang kuliner yang perlu dilakukan adalah mengulang uji coba resep. Kemudian produk yang sudah jadi langsung diteskan pada calon pelanggan, dan berdasarkan feedback dari calon pelanggan, kembali ke fase pengulangan ini. Cobalah tanyakan seberapa jauh calon pelanggan bisa menerima produk Anda. Tujuan akhir dari fase ini adalah membuat prototipe versi beta.
Setelah versi beta berhasil dibuat, kita harus menghadapi sebuah fase kunci yang sering membedakan ide bagus dengan produk bagus. Fase pengulangan produksi mengharuskan kita untuk menemukan vendor yang bisa membantu, merangkai semua bagian, sampai menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan legalitas. Fase ini biasanya membutuhkan antara 2-6 bulan. Sedikit saja kesalahan dalam fase ini akan membawa perusahaan Anda ke posisi yang buruk.

Maksud dari Desain Produk
  • Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan suatu produk.
  • Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk
  • Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat. 
  • Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
  • Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali 
Tujuan dari Desain Produk 
  1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
  2. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya
  3. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
Proses kerja prototipe
  1. Prototipe pembuktian konsep, digunakan untuk menjawab kelayakan produk. Kegiatan ini dilakukan setelah pengembangan konsep atau pemilihan konsep
  2. Prototipe rancangan industri, digunakan untuk memperlihatkan tampilan dan kesan dari produk.
  3. Prototipe rancangan percobaan, fokusnya adalah untuk memodelkan suatu subsistem dalam produk dalam rangka mencapai target performansi yang ditetapkan. 
  4. Alfa prototipe, dibuat untuk melihat komponen dari produk yang diharapkan. Secara individu telah dibuktikan performansinya dari prototipe sebelumnya.
  5. Beta prototipe, dibuat dengan proses sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melihat performansi dan reliability dalam rangka mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk produk akhir.
  6. Prototipe praproduksi, percobaan produksi untuk kapasitas terbatas.
Prinsip/ lembar kerja pembuatan prototipe 
  1. Beberapa prinsip berguna sebagai pemandu keputusan tentang prototipe selama pengembangan produk. Prinsip-prinsip ini menunjukkan keputusan terhadap tipe prototipe mana yang harus dibuat dan memasukkannya dalam rencana pengembangan (Nur Hidayat:2012).
  2. Prototipe analitik digunakan untuk mempersempit jarak parameter kemungkinan dan kemudian prototipe fisik digunakan untuk menyesuaikan atau menegaskan rancangan. 
  3. Prototipe fisik dibutukan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula. Prototipe fisik tidak hanya melihat bentuk geometris tetapi juga hal yang mempengaruhinya serta ergonomis alat.
  4. Prototipe dapat mengurangi resiko yang merugikan dalam pengembangan produk. Hasil sebuah pengujian mungkin mengharuskan pengulangan karena ketidaksesuaian fungsi. 
  5. Keuntungan yang dapat diperkirakan dari prototipe dalam negurangi resiko harus dipertimbangkan dengan waktu dan dana yang dibutukan untuk membuat dan mengevaluasi prototipe.
  6. Kadangkala penambahan tahap singkat pembuatan prototipe dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat protitipe. 
Prototipe dapat dibuat melalui berbagai cara tergantung dari produk yang akan dibuat. Yang paling banyak digunakan adalah dengan model computer 3D atau dikenal juga dengan prototipe digital/ virtual prototipe.
Dapat juga dibuat dengan model konvensional, yaitu dengan membuat bentuk tiga dimensi. Bagian-bagian dibuat dengan bahan yang mudah dibentuk namun cukup kuat.

Fungsi Prototipe 
  1. Ada beberapa kegunaaan jika anda membuat desain prototipe terlebih dahulu sebelum melakukan produksi, diantaranya: 
  2. Pembelajaran. Prototipe sering dapat menjawab sebuah pertanyaan “sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?” saat menjawab pertanyaan tersebut prototipe diperlukan sebagai alat pembelajaran.
  3. Komunikasi. Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini disebabkan protitipe bukan lagi gambar sketsa tetapi wujud sebenarnya.
  4. Penggabungan. Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen-komponen dan subsistem dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan.
Tahapan-Tahapan Dalam pembuatan Prototype
  1. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
  2. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
  3. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
  4. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
  5. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.
Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.

Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.

Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

Tahapan-tahapan proses kerja dan pembuatan contoh barang/jasa
1. Memformulasikan hasil marketing research
Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggaran, produk desainer dapat memperoleh dari riset pemasaran atau inspirasi yang berhubungan dengan pelanggan. Dalam riset pembuatan produk, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
  • Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna produknya dengan tidak mengabaikan penentuan dalam memasang harga.
  • Biaya dari pembuatan produk
2. Penciptaan ide
Dalam menciptakan ide biasanya kita memikirkan beberapa hal yang akan dibutuhkan dalam produk yang nantinya akan kita buat. Bisa berupa inspirasi dari produk lain atau trend pada saat itu.
3. Membuat sketsa
Dalam membuat suatu sketsa, bentuk dari produk barang yang akan dibuat akan terlihat jelas satu sama lainnya. Sketsa tersebut terlihat dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja (blue print).
4. Membuat prototype atau sampel
Pada tahapan ini, kita akan menguji beberapa sampel yang nantinya akan menjadi penentuan dimana produk tersebut sesuai dengan harapan atau tidak
5. Pengembangan strategi pemasaran
Tahapan ini merupakan tahapan dimana kita mulai membuat serta menguji ide yang efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen.
6. Analisis usaha
Pada tahapan ini berarti kita harus melihat dan menganalisa apakan produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan dan bermanfaat atau tidak.
7. Pengembangan produk
Pada tahapan ini kita akan mulai untuk mengembangkan produk tersebut sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dianalisis sebelumnya.

Kelebihan dan kekurangan proses kerja pembuatan produk
Kelebihan atau keunggulan
  • Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandarisasi.
  • Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
  • Biaya tenaga kerja rendah.
  • Biaya pemindahan bahan untuk membuat sebuah produk di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan atau kelemahan
  • Terdapat kesulitan dalam pembuatan produk.
  • Proses produksi dapat dengan mudah terhenti, yang dapat menghambat seluruh proses produksi.
  • Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
Skema alur kerja
Diagram alur proses produksi
Diagram alur proses ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan.
Tujuan pembuatan alur kerja
  • Meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba atau profit.
  • Memaksimalkan proses pembuatan.
  • Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi.
  • Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja.
  • Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan.
Teresa Torres, seorang Product Coach, mendefinisikan tujuan pembuatan prototipe sebagai berikut:
“Prototype simulates an experience, with the intent to answer a specific question, so that the creator can iterate and improve the experience.”
“Prototipe memberikan gambaran, untuk memberikan jawaban spesifik, sehingga penciptaan produk dapat diulang dan diperbaiki.” (sebelum menjadi produk akhir).”

Setidaknya ada 4 (empat) manfaat membuat prototipe.
  1. Prototyping membantu kita berpikir. Melakukan adalah cara terbaik untuk berpikir. Membuat prototipe membuat kita lebih mudah memikirkan ide-ide untuk menyempurnakan produk Anda.
  2. Prototyping membantu kita menjawab pertanyaan. Apakah produk kita diminati konsumen? Layak? dan bertahan lama?
  3. Prototyping membantu kita berkomunikasi. Komunikasi terbaik adalah dengan menunjukkannya, bukan sekadar mengatakannya.
  4. Prototyping membantu anda membuat keputusan yang lebih baik. Umpan balik yang kita dapatkan dari calon pengguna membuat kita mampu membuat keputusan yang lebih baik.
Metode yang direkomendasikan dalam merancang prototipe adalah Rapid Prototyping. Bagaimana proses melakukan Rapid Prototyping?
John Krissilas di dalam blognya mengutip dari Jeanne Liedtka membagikan lima prinsip berikut ini :
  1. Mulai dari yang kecil dan sederhana
  2. Sebuah proyek penciptaan akan tumbuh dengan adanya pembuatan prototipe secara berulang sejak sejak dini. Ini akan memberi ruang bagi Anda untuk mendapatkan ide-ide baru untuk menyempurnakan produk Anda. Ini juga akan memberi kesempatan calon pengguna untuk berkontribusi dan melengkapi produk Anda dengan masukan dari mereka.
  3. Rancang kisah yang ingin Anda ceritakan
  4. Visualisasikan konsep Anda dalam bentuk gambar. Gunakan kata sesedikit mungkin. Tambahkan detail seiring berjalannya waktu. Teknik storyboarding akan bermanfaat di sini.
  5. Tunjukkan, jangan katakan. Buat prototipe-nya terlihat nyata dengan gambar mock up, model fisik, dan pengalaman nyata. Visualisasikan beberapa opsi. Beri ruang bagi calon pengguna untuk memilih.
Tujuan prototipe adalah untuk mendapatkan umpan balik. Jangan berdebat dan mempertahankan diri saat orang lain memberi masukan terhadap umpan balik Anda. Biarkan mereka mevalidasi produk Anda. Jangan berikan otoritas validasi ke orang yang menciptakannya.
Peluang lain dari pembuatan prototipe adalah melibatkan calon konsumen dalam proses desain produk kita. Istilah keren untuk hal ini adalah Customer Co-Creation. Dengan demikian mereka merasa memiliki produk ini. Mereka merasa menjadi bagian dari produk ini.
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas.
b. Standar dan Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
  • Sambungan – sambungan | Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
  • Bagian | Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain  disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
  • Bentuk | Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
  • Ukuran | Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk  secara keseluruhan.
  • Mutu | Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
  • Bahan | Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
  • Warna | Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
c. Tanggung jawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
d. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat  berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
e. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.

Prototyping dan Pengujiannya
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.Prototyping dapat diartikan sebagai prosesyang digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak dalam membentuk modeldari perangkat lunak yang harus dibuat.

Rapid Prototyping
Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untuk membuat model berskala (prototipe) dari mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD) tiga dimensi.
Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadi benda tiga dimensi asli yang mempunyai volume. Selain itu produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part tertentu. Metode RP pertama ditemukan pada tahun 1986 di California, USA yaitu dengan metode Stereolithography. Setelah penemuan metode tersebut berkembanglah berbagai metode lainnya yang memungkinkan pembuatan prototipe dapat dilakukan secara cepat.
Saat ini, pembuatan prototipe menjadi syarat tersendiri pada beberapa perusahaan dalam upaya penyempurnaan produknya. Beberapa alasan mengapa rapid prototyping sangat berguna dan diperlukan dalam dunia industri adalah:
Meningkatkan efektifitas komunikasi di lingkungan industri atau dengan konsumen.
Mengurangi kesalahan-kesalahan produksi yang mengakibatkan membengkaknya biaya produksi.
Mengurangi waktu pengembangan produk.
Meminimalisasi perubahan-perubahan mendasar.
Memperpanjang jangka pakai produk misalnya dengan menambahkan beberapa komponen fitur atau mengurangi fitur-fitur yang tidak diperlukan dalam desain.
Beberapa metode Rapid Prototyping yang berkembang saat ini adalah:
1. Stereolithography (SLA)
2. Selective Laser Sintering (SLS)
3. Laminated Object Manufacturing (LOM)
4. Fused Depsition Modelling (FDM)
5. Solid Ground Curing (SGC)

metode prototyping
metode prototyping meliputi langkah-langkah :
1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Teknik-teknik prototyping meliputi:
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi

Pengertian Startup Adalah, Sejarah Singkat dan Karakteristiknya
Jika kita mendengar kata startup, hal yang pertama di dalam pikiran kita tentang startup adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka dan lain sebagainya. Ya, nama-nama tersebut merupakan salah satu pemain startup di Indonesia.
Saat ini, bagi kalangan digital di Indonesia kata startup adalah sesuatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan masih butuh banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan entrepreneur muda menciptakan bisnis startup yang memiliki inovasi dan kreatifitas tanpa batas.
Bagi kalangan dunia entrepreneur, kata startup adalah sesuatu yang sangat familiar dan sudah berjalan cukup lama. Namun, masih banyak yang belum mengetahui arti dari kata startup itu sendiri. Startup adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Inggris yakni start-up dan merujuk pada pengertian semua perusahaan yang belum lama beroperasi atau perusahaan rintisan.
kutip dari Wikipedia, arti dari kata startup adalah sesuatu yang merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Jadi kalau dirangkum secara singkat startup adalah perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau belum lama beroperasi. Oleh karena itu startup sering disebut sebagai perusahaan rintisan.

Sejarah Singkat Startup
Istilah dari kata startup adalah sesuatu yang sangat identik serta kerap kali dihubung-hubungkan dengan perusahaan baru di bidang teknologi dan informasi. Hal ini berawal ketika startup menjadi populer secara internasional pada masa bubble dot-com sekitar tahun 1998 hingga 2000. Banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan pada periode tersebut, dikarenakan saat itu sedang gencarnya perusahaan perintis untuk membuka website pribadi demi memulai bisnisnya.
Kejadian ini berdampak dengan semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, startup lahir dan berkembang. Sehingga kata startup mengalami pergeseran makna dan arti, menjadi bisnis yang selalu identik dengan dunia digital, teknologi informasi dan aplikasi.

Karakteristik Startup
Pada dasarnya startup bukanlah hal yang selalu identik dengan dunia digital. Seperti yang dijelaskan di awal bahwa startup merupakan perusahaan baru yang sedang dikembangkan atau belum lama beroperasi atau biasa disebut sebagai perusahaan rintisan. Untuk mempermudah kita menemukan makna dari starup berikut karakteristik sebuah perusahan bisa dikatakan dengan sebutan startup.
1. Usia perusahaan
Jika ibu hamil ibarat sebuah perusahaan, maka anak yang baru lahir bisa ibaratkan bisnis yang baru akan di jalankan baru berumur kurang dari 3 tahun.
2. Jumlah karyawan minimalis
Pada umumnya startup memiliki jumlah karyawan yang sedikit kurang lebih 30 orang.
3. Sumber daya manusia multitasking
Meskipun berawal memilki karyawan yang relatif sedikit namun karyawan memiliki talenta terbaik dan ahli yang berada di bidangnya masing-masing.
4. Semangat kerja tinggi
Selain itu, karyawan yang bekerja di startup umumnya berasal dari kaum milenial yang berusia muda dan melek teknologi. Biasanya perusahaan ini didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. Sehingga dengan rentang usia tersebut masih memiliki banyak keinginan yang selalu ingin dikejar yang diiringi dengan semangat yang menggebu-gebu.
5. Umumnya bergerak di bidang teknologi
Meski pengertian sesungguhnya sebuah startup, namun tidak harus selalu di bidang teknologi. Seringkali kita temui beberapa startup yang ada saat ini pasti memiliki di bidang teknologi.
6. Website menjadi sarana utama
Perusahaan startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual. Bisnis yang mereka jalankan meliputi jasa online yang pengoperasiannya menggunakan aplikasi pada yang selalu terhubung dengan website perusahaan itu sendiri.
7. Konsumen startup adalah prioritas
Target dari berdirinya sebuah startup adalah untuk memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu startup selalu menghadirkan inovasi-inovasi untuk memanjakan setiap konsumen yang dimilikinya.

Gencar Mencari Investor
Sebagai perusahaan yang baru berjalan, seringkali memiliki masalah dalam bidang pendanaan yang cukup untuk terus maju berjalan. Semakin baik prospek perusahaan startup, maka umumnya semakin besar pendanaan yang bisa diperolehnya. Ada beberapa jenis pendanaan yang bisa di peroleh oleh sebuah perusahaan startup.
1. Bootstraping
Mencari sendiri sumber pendanaan melalui sumber daya yang mereka miliki baik melalui link atau kenalan yang dimiliki. Sampai menemukan investor yang tertarik mengucurkan uang untuk model bisnis yang dimiliki.
2. Seed Funding
Cara ini biasanya melakukan presentasi kepada perusahaan yang dirasa mampu memberikan pendanaan kepada startup yang dimiliki untuk membuktikan bahwa ide bisnis dapat berjalan dengan baik sebelum memperoleh pendanaan lebih lanjut.
3. Seri-A, B, … Funding
Biasanya tahapan ini dimiliki oleh perusahaan yang sudah memiliki nama atau dikenal oleh banyak orang dan sudah siap menerima pendanaan dari Venture Capital. Perusahaan startup menawarkan saham sebagai timbal balik dari pendanaan yang diperoleh dari Venture Capital.











Minggu, 04 Agustus 2019

Keberhasilan Usaha



Keberhasilan Usaha

Pengertian keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.
Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Moch. Kohar Mudzakar (1998) yang menyatakan bahwa: Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya.


Definisi Keberhasilan Usaha
Menurut Suyanto (2010:179) 
Keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan.
Menurut Erliah (2007:49)
 “Suatu usaha dikatakan berhasil di dalam usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan” .
Selain dari laba, keberhasilan  usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko (2005:27) yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki.
Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.
Menurut Ina Primiana (2009:49) 
“Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi”.
Algifari (2003:118) 
“Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis”
Moch. Kohar Mudzakar dalam Ressa Andari (2011:21)
“Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya.”
Henry Faizal Noor (2007:397) 
“Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.
Dwi Riyanti (2003:24)
“Keberhasilan usaha didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi”.
Menurut Albert Wijaya dalam Suryana (2011:168)
“Faktor yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah adalah laba”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha dapat digambarkan seperti pada gambar berikut ini :

Sumber : Tulus Tambunan (2002:14)

Dari skema di atas terlihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha bersumber dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang  yaitu; kualitas sdm, penguasaan organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi, kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat entrepreneurship.
Faktor eksternal  dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan non pemerintah. Faktor pemerintah diantarannya; kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah yaitu; sistem perekonomian, sosio- kultur budaya masyarakat, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat, dan  lingkungan global.

Menurut Luk dalam  Suyatno (2010:179) berkaitan dengan faktor penentu keberhasilan usaha industri kecil ini, hasil penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan  usaha kecil ditandai oleh inovasi, perilaku mau mengambil resiko. Begitu juga hasil penelitian Murphy dalam sumber yang sama menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil disumbangkan oleh kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap pelayanan dan kualitas. Berbagai faktor penentu keberhasilan usaha industri kecil hasil identifikasi penelitian Luk tersebut pada dasarnya adalah cerminan dari kemampuan usaha (pengetahuan, sikap dan keterampilan), pengalaman yang relevan, motivasi kerja dan tingkat pendidikan seseorang pengusaha.


INDIKATOR KEBERHASILAN USAHA
Terdapat beberapa indikator keberhasilan usaha. para ahli sudah mengidentifikasi Indikator keberhasilan usaha, dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan usaha industri kecil maupun industri skala besar.
Finansial (Profitabilitas) sering dianggap sebagai aspek utama dalam pengukuran kinerja perusahaan/organisasi namun belum memadai untuk menjelaskan efektivitas perusahaan secara umum. Sehingga perlu ada kelengkapan kinerja dari aspek lain.

Suranti (2006:46), berpendapat bahwa indicator keberhasilan usaha dapan dinilai melalui 3 pendekatan yaitu :
  1. Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi.
  2. Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif. 
  3. Pendekatan konstituensi strategis menyatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai dari hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung kelanjutan unit usaha. Kotler (1997:58) menyebut bahwa yang termasuk mitra usaha/ pihak yang berkepentingan antara lain pelanggan, karyawan, dan pemasok.
Samir (2005:33) mengemukakan bahwa indikator dalam mengukur keberhasilan usaha atau kinerja organisasi, yaitu sebagai berikut :
  1. Produktivitas, yang diukur melalui perubahan output kepada perubahan di semua faktor input (modal dan tenaga kerja).
  2. Perubahan di tingkat kepegawaian (output, teknologi, cadangan modal, mekanisme penyesuaian, dan pengaruh terhadap perubahan status).
  3. Rasio finansial (mengurangi biaya pegawai dan meningkatkan nilai tambah pegawai).

Henry Faizal Noor (2007:397) indikator keberhasilan usaha adalah sebagai berikut :
  1. (Laba/Profitability). Laba  merupakan  tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.
  2. Produktivitas dan Efisiensi. Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.
  3. Daya Saing. Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
  4. Kompetensi dan Etika Usaha. Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam  bidangnya sehingga dapat menghasilkan  inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
  5. Terbangunnya citra baik. Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
1.      Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
2.      Jumlah produksi
3.      Jumlah pelanggan
4.      Perluasan usaha
5.      Perluasan daerah pemsaran
6.      Perbaikan sarana fisik dan
7.      Pendapatan usaha

Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003: 85) keberhasilan usaha terdiri dari :
1.      Modal
2.      Pendapatan
3.      Volume Penjualan
4.      Output produksi
5.      Tenaga Kerja


Mengukur Kinerja Produksi
Menurut Junaedi ( 2002 : 380-381) “Pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun proses”. Artinya, setiap kegiatan perusahaan harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah perusahaan di masa yang akan datang yang dinyatakan dalam misi dan visi perusahaan.
Namun, sering terjadi pengukuran dilakukan secara tidak tepat. Ketidaktepatan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang menyebabkan ketidaktepatan pengukuran kinerja diantaranya adalah ketidakjelasan makna kinerja yang diimplementasikan, ketidapahaman pegawai mengenai kinerja yang diharapkan, ketidakakuratan instrumen
Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistik untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Tujuan mendasar di balik dilakukannya pengukuran adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum.
Pengukuran Kinerja juga merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak.. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pengukuran. Tahap persiapan atas penentuan bagian yang akan diukur, penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, dan pengukuran kinerja yang sesungguhnya. Sedangkan tahap pengukuran terdiri atas pembanding kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dan kinerja yang diinginkan (Mulyadi, 2001: 251).

Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif yaitu :
1. Ukuran Kriteria Tunggal (Single Criterium).
Yaitu ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajernya. Jika kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerjanya, orang akan cenderung memusatkan usahanya kepada kriteria tersebut sebagai akibat diabaikannya kriteria yang lain yang kemungkinan sama pentingnya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan atau bagiannya.
Sebagai contoh manajer produksi diukur kinerjanya dari tercapainya target kuantitas produk yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu kemungkinan akan mengabaikan pertimbangan penting lainnya mengenai mutu, biaya, pemeliharaan equipment dan sumber daya manusia.
2. Ukuran Kriteria Beragam (Multiple Criterium)
Yaitu ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran dalam menilai kinerja manajernya. Kriteria ini merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria tunggal dalam pengukuran kinerja. Berbagai aspek kinerja manajer dicari ukuran kriterianya sehingga seorang manajer diukur kinerjanya dengan berbagai kriteria. Tujuan penggunaan kriteria ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengerahkan usahanya kepada berbagai kinerja.
Contohnya manajer divisi suatu perusahaan diukur kinerjanya dengan berbagai kriteria antara lain profitabilitas, pangsa pasar, produktifitas, pengembangan karyawan, tanggung jawab masyarakat, keseimbangan antara sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang.  Karena dalam ukuran kriteria beragan tidak ditentukan bobot tiap-tiap kinerja untuk menentukan kinerja keseluruhan manajer yang diukur kinerjanya, maka manajer akan cenderung mengarahkan usahanya, perhatian, dan sumber daya perusahaannya kepada kegiatan yang menurut persepsinya menjanjikan perbaikan yang terbesar kinerjanya secara keseluruhan. Tanpa ada penentuan bobot resmi tiap aspek kinerja yang dinilai didalam menilai kinerja menyeluruh manajer, akan mendorong manajer yang diukur kinerjanya menggunakan pertimbangan dan persepsinya masing-masing didalam memberikan bobot terhadap beragan kriteria yang digunakan untuk menilai kinerjanya.
3. Ukuran Kriteria Gabungan (Composite Criterium)
Yaitu ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajernya. Karena disadari bahwa beberapa tujuan lebih panting bagi perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan tujuan yang lain, beberapa perusahaan memberikan bobot angka tertentu kepada beragan kriteria kinerja untuk mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer, setelah memperhitungkan bobot beragam kriteria kinerja masing-masing.

Agar setiap aktifitas terukur kinerjanya, maka tentu kita perlu ukuran, termasuk juga pekerjaan kita-kita yang ada di medan juang manufaktur atau bagian produksi. Adalah disebut Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang bisa diandalkan menjadi indikator kinerja produksi. Biasanya, OEE ini menjadi key performance indicator (KPI) atas implementasi lean manufacturing.

Contoh menghitung kinerja produksi

Misal, data produksi yang kita miliki adalah sebagai berikut :

  • Lama waktu 1 shift             = 8 jam = 480 menit
  • Waktu istirahat                    = 1 jam = 60 menit
  • Downtime                            = 40 menit
  • Target produksi                    = 8.400 kg
  • Ideal run rate                        = 20 kg/menit
  • Hasil total 1 shift                  = 6.500 kg
  • Jumlah scrap/reject               = 47 kg
Maka, terlebih dahulu perlu dihitung variabel-variabel berikut ini:

  • Planned Production Time

Planned Production Time = lama waktu kerja 1 shift – waktu istirahat

= 480 – 60

= 420 menit


  • Operating Time

Operating Time = planned production time – downtime

= 420 – 40

= 380 menit


  • Good Product

Good Product  = hasil total – jumlah reject 

= 6.500 – 47

= 6.453 kg

Berikutnya, kita hitung OEE Factor, yang terdiri atas Availability, Performance, dan Quality:

  • Availability

Availability = (Operating Time : Planned Production Time) x 100%

= (380 : 420) x 100%

= 0,9048 x 100%

= 90,48%


  • Performance

Performance = ((Hasil Total : Operating Time) : Ideal Run Rate) x 100%

= ((6.500 : 380) : 20) x 100%

=  0,8553 x 100%

= 85,53%


  • Quality

Quality  = (Good Product : Hasil Total) x 100%

= (6.453 : 6.500) x 100%

= 0,9928 x 100%

= 99,28%

Jadi, nilai OEE-nya adalah:

OEE  = (Availability x Performance x Quality) x 100%

= (0,9048 x 0,8553 x 0,9928) x 100%

= 0,7683 x 100%

= 76,83%

Sekiranya, kita perlu pembanding,  nilai OEE Standard World Class Manufacturing sebagai berikut :

  • Availability   = 90,0%
  • Performance = 95,0%
  • Quality      = 99,9%
  • OEE           = 85,0%

jika kita kembali kepada hasil perhitungan OEE kita di atas, maka nampak bahwa faktor availability sudah baik dan berhasil melampaui standar world class, namun untuk faktor performance dan quality masih di bawah standar sehingga masih perlu diperbaiki dengan mengurangi kerugian pada speed loss dan quality loss.

Karena hitungan-hitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) itu hanya dimengerti oleh para manajer, agar kinerja pada tingkat karyawan dapat meningkat sehingga keberhasilan usaha dapat tercapai maka perlu menggunakan istilah yang lebih sederhana dan mudah dipahami maksudnya Cukup gunakan saja istilah TAEDD, yakni:

  • Target, yaitu jumlah produksi yang ditargetkan pada satu shift produksi, dalam contoh di atas berarti 8.400 kg.
  • Actual, yaitu jumlah hasil aktual yang dapat diterima (good product) pada satu shift produksi, dalam contoh di atas berarti 6.453 kg.
  • Efficiency, yaitu perbandingan hasil aktual yang dapat diterima (good product) dengan target, dalam contoh di atas berarti 76,82%
  • Downtime, yaitu jumlah waktu downtime pada satu shift produksi, dalam contoh di atas berarti 40 menit.
  • Defect, yaitu jumlah produk yang cacat (reject), dalam contoh di atas berarti 47 kg.

Down Time adalah jumlah waktu dimana suatu equipment tidak dapat beroperasi disebabkan adanya kerusakan (failure), namun pabrik masih dapat beroperasi karna masih adanya equipment lain yang bisa menggantikan fungsi sehingga proses produksi masih bisa berjalan.
Loss Time adalah jumlah waktu produksi yang hilang (pabrik tidak dapat beroperasi) akibat adanya salah satu equipment yang kritis mengalami kerusakan.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) artinya Efektifitas Peralatan Keseluruhan