Imam Syafi’i Rahimahullah

Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Aristoteles, Filsuf

Akar dari pendidikan memang pahit, tapi buahnya manis.

Nelson Mandela

Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.

Shakuntala Devi, Penulis

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Malcolm X, Aktivis Muslim AS

Pendidikan adalah paspor untuk masa depan, untuk hari esok yang dimiliki oleh mereka yang mempersiapkannya hari ini.

Sabtu, 29 September 2018

Soal Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha

Soal Memahami Sikap dan Perilaku Wirausaha

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA



KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

KEBERHASILAN WIRAUSAHA
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian hingga akhirnya bangkrut. Namun, banyak juga wirausahawan yang berhasil hingga beberapa generasi. Bahkan banyak pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang merupakan harapan pengusaha.

Berikut ini adalah beberapa ciri wirausahawan yang berhasil :
  1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas merupakan ciri wirausahawan yang berhasil. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang akan dilakukan pengusaha tersebut. 
  2. Inisiatif dan proaktif, merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan. 
  3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik dari pada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha yang dijalankannya selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya. 
  4. Berani mengambil resiko juga merupakan ciri wirausaha yang berhasil. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha kapan pun dan dimana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu. 
  5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ ia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras dan merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. 
  6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang merupakan ciri wirausaha yang berhasil. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada material tetapi juga moral kepada berbagai pihak. 
  7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

KEGAGALAN WIRAUSAHA
Kita sudah biasa membaca mengenai ciri-ciri seorang pengusaha yang akan sukses. Pada kenyataannya, menjadi pengusaha tidaklah semudah kita membaca kisah-kisah sukses tersebut. Tidak sedikit juga pengusaha yang gagal ketika melalui prosesnya. Namun bukan berarti hal ini tidak dapat kita antisipasi. Beberapa ciri memberikan tanda bahwa seorang mungkin saja akan menjadi pengusaha yang gagal di masa depan.

Berikut ini adalah beberapa ciri wirausahawan yang akan mengalami Kegagalan :

1. No Action, Talk Only
Kita akan mengalami kegagalan sebagai pengusaha jika kita memiliki ciri banyak bicara namun sedikit melakukan action. Sebagian besar pengusaha memang memiliki ide yang menurut mereka sangat mengagumkan dan bersemangat menceritakannya kepada siapa saja. Namun sukses tidak dapat terwujud jika kita menghabiskan waktu terlalu banyak untuk berbicara dan berbicara tanpa melakukan hal yang signifikan.
Seperti Pak Bob Sadino pernah berkata bahwa ‘Usaha yang sukses adalah usaha yang dikerjakan. Bukan yang ditanyakan atau dibicarakan terus.

2. Hobi Menetapkan Target yang Tak Masuk Diakal
Memiliki target yang besar itu tidak ada salahnya. Namun menjadi salah jika target kemudian menjadi tidak masuk diakal. Memproyeksikan bisnis kita untuk memperoleh rate of return dalam 5 hingga 10 tahun untuk usaha skala menengah mungkin terdengar wajar. Namun bernafsu untuk memenuhi ROR di bawah waktu 3 tahun mungkin harus kita pikirkan lagi. Tetapkanlah target yang masuk akal bagi bisnis agar ia memiliki waktu untuk berkembang.

3. Penunda-nunda
Setali tiga uang dengan banyak berbicara, sikap penunda-nunda juga memiliki dampak buruk yang sama. Memiliki sifat penunda akan membuat kita melewatkan banyak kesempatan emas yang sebenarnya dapat membuat bisnis kita maju secara signifikan. Sementara itu, kompetitor kita malah tidak menunda, lalu memanfaatkan momentum sehingga mereka bisa beberapa langkah maju dari kita.

4. Kurang Fokus dan Persisten
Masalahnya tak ada yang mudah dalam memulai bisnis. Bisnis juga memerlukan waktu untuk tumbuh dan memberikan hasil yang signifikan. Ketika kita sudah memulai langkah menjadi pengusaha, maka kita harus tetap fokus dalam menjalankannya hingga bisnis tersebut mencapai target yang ingin kita capai.

5. Manajemen yang Buruk
Manajemen yang buruk bisa jadi akibat kepemimpinan yang buruk. Sebagai pengusaha, ada baiknya kita merancang terlebih dahulu bagaimana usaha tersebut akan kita akan dijalankan, sebelum kita memulainya. Pastikan kita memiliki orang-orang yang juga kredibel untuk menjalankan tanggung jawab mereka masing-masing.

6. Mengelola Keuangan dengan Buruk
Semua bisnis harus memiliki pengelolaan keuangan yang mumpuni. Bagaimana perhitungan modal, cash flow, profit dan bagaimana cara mengatasi kerugian. Jika kita saja sudah kewalahan dalam mengatasi keuangan pribadi kita, maka kemungkinan besar kita juga akan kewalahan mengatasi keuangan sebagai pengusaha.

7. Enggan Menyalahkan Diri Sendiri
Jika kita adalah seorang yang suka menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan atas kegagalan kita – namun enggan menyalahkan diri sendiri, kemungkinan besar kita akan gagal menjadi pengusaha. Salah satu ciri dari seorang pengusaha yang berhasil adalah mereka banyak belajar dari kegagalan dan mengakui kesalahan yang mereka lakukan untuk kemudian tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa yang akan datang.

8. Tidak Visioner
Sebagai pengusaha, akan gagal jika kita tidak memiliki kemampuan untuk bisa melihat ke depan. Bagaimana produk yang diinginkan pasar, bagaimana pemasaran yang efektif akan diterapkan, siapa saja yang bisa menggunakan produk anda, dan lain sebagainya. Terlebih di era teknologi, pengusaha dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perubahan melalui inovasi. Sehingga jika kita tidak memiliki ‘rasa’ seperti ini, siap-siap untuk menemui kegagalan sebagai pengusaha.
9. Suka Menipu dan Tidak Jujur
Memiliki sifat suka menipu dan tidak jujur tampaknya tidak hanya akan gagal menjadi pengusaha namun kita akan gagal pada bidang apapun. Tidak ada orang yang suka dengan seorang penipu dan seorang yang tidak jujur. Padahal sejatinya dalam bisnis, kepercayaan adalah yang utama.

10. Menyepelekan Kualitas
Pernahkah anda melihat suatu iklan dengan kalimat yang mengagumkan namun setelah kita menggunakan produk yang diiklankan tersebut kita menjadi kecewa karena produknya ternyata tidak berkualitas? Kita pasti langsung enggan menggunakan produk tersebut kembali, bukan? Dan ketika konsumen merasa kecewa, efeknya akan sangat besar. Terlebih di era social media dimana kekuatan marketing word of mouth menjadi raja dan sangat efektif untuk menaikkan pamor sebuah brand, atau malah menjatuhkannya.

11. Hanya Bisa Bekerja Sendiri
Kita kemungkinan besar gagal menjadi pengusaha jika kita hanya mengandalkan diri kita sendiri. Mark Zuckerberg, adalah seorang pengusaha introvert yang tampaknya tidak butuh orang lain untuk memasarkan layanannya, karena toh Facebook sudah terkenal. Apakah demikian? Nyatanya Mark membutuhkan seorang Sheryl Sandberg untuk bisa mengelola facebook agar lebih berkembang, dan karyawan-karyawan lainnya. Karena Mark mengetahui bahwa jika ia hanya mengandalkan dirinya sendiri, bisnisnya tidak akan pernah beranjak kemana-mana.

12. Tidak Kreatif
Ada begitu banyak produk yang beredar di pasar, namun kita lagi-lagi membuat produk yang sangat umum, tidak berbeda dari produk lain yang sudah dijual. Hal ini membuat konsumen tidak memiliki brand awareness terhadap produk kita karena dianggap sama dengan produk lainnya. Maka ketika kita tidak memiliki kreatifitas untuk membuat produk kita memiliki kelebihan dibanding produk lainnya dipasar, kemungkinan besar kita akan mengalami kegagalan sebagai pengusaha. Karenanya asah terus kemampuan berfikir kreatif anda !

Kesalahan Umum yang Biasa Dilakukan Pengusaha Pemula
Salah satu bagian terpenting dalam membangun sebuah usaha adalah dengan memiliki sebuah rencana dan diikuti oleh kedisiplinan untuk menjalankan rencana tersebut. Menjadi bagian dalam sebuah bisnis startup memang tidak selalu nampak menarik, bahkan Anda justru akan sering mengorbankan banyak hal dalam prosesnya.

Kesuksesan sebuah usaha startup bukanlah hasil dari keturunan/gen yang bagus atau perihal “berada di tempat dan waktu yang benar”, namun kesuksesan tersebut dapat Anda rencanakan dan bangun dengan mengikuti proses yang benar. Artinya Anda dapat belajar menjadi sukses.

Dalam proses tersebut, ada beberapa langkah yang dapat Anda ikuti guna menghindari kesalahan yang kerap dilakukan oleh pengusaha pemula. Berikut ini akan kami paparkan enam kesalahan yang biasa dilakukan oleh pengusaha pemula yang dapat Anda hindari saat memulai bisnis baru:

1. Jangan mengerjakan segalanya sendirian
Mungkin Anda termasuk salah satu orang yang berpikir bahwa menjadi CEO atau pendiri suatu usaha berarti Anda harus ikut serta dalam melakukan segalanya. Hal ini bisa dimaklumi karena saat baru mendirikan sebuah usaha, Anda mungkin kekurangan modal dan juga tenaga kerja. Namun Anda perlu tahu bahwa startups adalah sebuah maraton, bukan balapan. Maksudnya butuh waktu rata-rata 7-10 tahun hingga usaha Anda bisa benar-benar sukses.

Bila Anda tidak menggunakan waktu dengan baik untuk beristirahat dan menjaga diri Anda, siapa lagi yang akan melakukannya? Bersantailah sesekali, manjakan diri Anda, dan rawatlah diri Anda. Belajarlah untuk mendelegasikan tugas-tugas yang biasa Anda kerjakan. Itulah manfaat yang dapat Anda rasakan dengan merekruit orang-orang yang kompeten dan lebih pandai dari Anda. Hal-hal yang mungkin harus selalu Anda tangani sendiri adalah peningkatan modal, menemukan produk yang tepat untuk pasar, serta membangun ikatan dengan pelanggan.

2. Jangan bekerja separuh-separuh
Pada saat yang sama, jangan mulai mengembangkan ide startup baru sebagai projek sampingan. Hal ini tidak akan efektif, baik bagi startup yang baru Anda jalankan maupun bagi perkembangan ide baru tersebut. Sama halnya dengan multitasking, Anda harus menghindari hal tersebut. Jangan mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan karena hal itu berarti kerja Anda tidak akan maksimal.

Bukan tidak mungkin Anda melakukan dua hal/projek secara bersamaan, namun kita semua tahu bahwa mencurahkan segala perhatian, waktu, dan tenaga pada satu hal merupakan bentuk dedikasi dan investasi yang baik untuk usaha yang baru mulai berkembang. Anda akan kesulitan mencari investor, meski ide produk atau jasa yang Anda tawarkan amatlah bagus, bila mereka tahu bahwa Anda tidak total dalam menjalankannya.

3. Jangan mencoba menggapai segala macam pelanggan
Hampir sama dengan poin sebelumnya: Anda tidak bisa melakukan dua hal hebat bersamaan. Hal ini bukanlah sebuah pola pikir negatif atau dimaksudkan untuk mengecilkan hati Anda, namun saat Anda baru memulai sebuah usaha, Anda tidak mungkin memiliki waktu, uang, dan sumber daya yang cukup untuk menemukan lebih dari satu produk yang cocok di pasaran.

Me-follow up ide baru memang hal yang mengasyikkan dan pasti membuat Anda bersemangat, tapi kenali kemampuan Anda dulu, mampukah Anda mengatasi beberapa hal secara bersamaan? Sulit rasanya bagi pengusaha pemula untuk menjalankan dua strategi pemasaran yang berbeda dalam satu waktu. Fokus Anda pasti akan terpecah sehingga sangat mungkin produk Anda nantinya akan jadi biasa-biasa saja atau bahkan tidak bagus. Bila Anda merasa memiliki ide baru yang sangat bagus dan memiliki kesempatan yang lebh baik, putar saja haluan usaha Anda dan maksimalkan untuk ide baru tersebut.

4. Jangan mengambil laba terlalu sedikit
Perhitungkan sejak awal apakah seiring dengan berjalannya waktu Anda bisa menekan biaya produksi, bila tidak maka ada baiknya Anda bentangkan margin laba yang cukup besar. Saat baru mulai berjualan, pelanggan mungkin tidak akan terlalu gembira bila dalam waktu singkat Anda menaikkan harga jual produk/jasa Anda. Memasang harga awal murah mungkin jitu sebagai ajang promosi dan menggaet pelanggan agar tertarik pada produk Anda, namun tidak bila untuk jangka panjang dan sebentar-sebentar Anda harus meningkatkan harga jual karena

5. Jangan mengabaikan teknik pemasaran
Meski belum meluncurkan produk Anda, jangan abaikan marketing atau pemasarannya. Anda bisa melakukan hal ini dengan mempromosikan produk Anda dari mulut ke mulut dan membuat orang lain membicarakan produk Anda. Dengan menggaet penggemar produk Anda seperti ini, Anda akan sekaligus menambah nilai bagi hidup mereka.

Nilai tersebut dapat Anda berikan dalam berbagai cara selain dari produk atau jasa yang hendak Anda luncurkan atau pasarkan nantinya. Bisa melalui blog atau media sosial, misalnya. Tidak perlu terang-terangan membicarakan produk/jasa Anda, tapi cukup buatlah konten yang berkaitan dengan industri tempat Anda bergerak, sehingga menumbuhkan awareness calon kostumer terhadap apa yang akan Anda jual. Kebanyakan startups jarang melakukan hal yang satu ini.

6. Jangan terlalu merahasiakan ide-ide Anda
Anda khawatir ide Anda dicuri oleh orang lain? Ternyata hal ini merupakan salah satu kesalahan yang jamak dilakukan oleh pengusaha pemula. Anda tidak akan pernah menemukan produk yang cocok di pasaran bila menyimpannya rapat-rapat hingga Anda merasa ide tersebut sempurna. Anda harus membicarakan ide tersebut dengan orang/pengusaha lain untuk mendapatkan feedback.

Jangan takut bahwa ide awal Anda akan terdengar bodoh, kebanyakan founder ternama memang mengawali idenya sebagai hal yang gila. Orang-orang yang Anda ajak berdiskusi tentang ide Anda sendiri mungkin akan terlalu sibuk dengan ide usaha mereka sendiri ketimbang mencuri ide Anda

Strategi untuk Menyikapi Kegagalan

“Anthony Robbins dalam bukunya Unlimited Power, menyatakan bahwa kebanyakan orang dalam kebudayaan kita diprogramkan untuk takut gagal. Padahal, kita semua pernah menginginkan sesuatu tetapi mendapatkan yang lain. Kita semua pernah gagal dalam tes, menderita dalam cinta yang membuat frustrasi yang tidak berhasil, menyususn rencana bisnis yang kemudian gagal.

Sukses-sukses super dari kebudayaan kita bukanlah orang yang tidak gagal, melainkan orang yang tahu bahwa mereka mencoba sesuatu dan tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka mendapatkan pengalaman belajar. Mereka gunakan apa yang telah mereka pelajari itu dan mencoba sesuatu yang lain saja. Mereka ambil tindakan-tindakan baru dan menghasilkan hasil-hasil baru.

Tokoh-tokoh dunia yang pernah mengalami kegagalan
  1. Abraham Lincoln paling tidak mengalami minimal 11 kegagalan besar sebelum menjadi Presiden.
  2. Asa Candler pembeli hak kemasan Coca-Cola pernah gagal memasarkan minuman pada pabrik soda pada 1899. 
  3. Steve Jobs dengan tidak melisensikan sistem operasi Macintosh kepada pihak lain menjadi gagal menguasai sistem operasi dunia yang sekarang dipegang oleh Microsoft, bahkan Steve Jobs sendiri pernah didepak dari Apple. 
  4. Akio Morita dari Sony juga pernah gagal karena tidak mau melisensikan video Betamax yang lebih baik dari VHS buatan Matshushita. Sekarng video yang ada adalah VHS, karena Matshushita mau melisensikan teknologinya kepada pihak lain. 
  5. Warren Bennis dari Xerox pernah gagal karena memutuskan tidak menjual PC, padahal Xerox mempunyai teknologi lebih baik dibandingkan yang lainnya. 
  6. Henry Ford gagal dalam memproduksi dan memasarkan kapal dan pesawat terbang dibandingkan dengan memproduksi dan memasarkan mobil.
Soichiro Honda menyatakan bahwa yang diketahui orang lain tentang kesuksesannya itu hanya 1 % padahal kegagalannya 99% yang tidak diketahui orang.

Salah satu aset yang bermanfaat hari ini dibandingkan hari kemarin adalah pengalaman. Orang yang takut gagal akan berperilaku untuk tidak berbuat sesuatu yang mungkin tidak efektif. Inilah yang menghalangi mereka dari mengambil tindakan yang sebetulnya bisa menjamin tercapainya keinginan mereka. Orang yang percaya pada kegagalan itu hampir dijamin biasa-biasa saja keberadaannya. Kegagalan adalah sesuatu yang pokoknya tidak dipersepsikan oleh orang-orang yang mencapai kebesaran. Mereka tidak terpuruk oleh kegagalan. Mereka tidak melekatkan emosi-emosi negatif kepada sesuatu yang tidak efektif. Maka sesungguhnya kegagalan itu tidak ada, tetapi yang ada adalah hasil yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan.”

Penyebab utama kegagalan menangkap peluang usaha
Berbagai penyebab utama kekagalan mengkap peluang usaha, diantaranya adalah:
  • Semangat pada awal memulai usaha dan menjadi loyo diperjalanan usaha hingga akhirnya menyerah untuk berbisnis.
  • Sekedar Ikut-ikutan usaha atau sekedar tren. Dalam berusaha seringkali kita menjadi orang yang hanya ikut-ikutan teman, atau tren yang sedang berkembang, tanpa menyesuaikan dengan kemampuan yang dimilki.
  • Kurang dedikasi; tidak sepenuh hati mengerjakan usaha yang dibangun.
  • Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang buruk; perencanaan penting dilakukan untuk membantu mengarahkan pengeluaran yang akan terjadi. Terkadang kita sering keluar dari rencana yang telah dibuat. Ingat bahwa perencanaan yang baik harus didukung dengan tindakan yang terarah mengikuti rancangan yang dibuat, jangan menyimpang dari perencanaan awal.
  • Pengalaman manajemen usaha yang buruk, kurang disiplin, tidak terencana dan tidak tersistem.
  • Lokasi usaha yang tidak strategis, seringkali memilih lokasi secara asal-asalan.
  • Kurang konsisten dan teliti dalam pengendalian bisnis
  • Tidak tegas dalam manajemen utang
  • Kurang meyakini bahwa usaha dapat berhasil dan kurang percaya diri.

Keunggulan kompetitif dalam berwirausaha
Dalam berusaha tentu harus memperhatikan hal-hal yang mungkin dapat menjadi keunggulan bagi usaha tersebut. Adapun keunggulan kompetitif dalam berwirausaha dapat dicapai dengan cara:
Fokus pada pelanggan
Kurangi birokrasi, puaskan pelanggan, tanggapi keluhan, jalin komunikasi yang baik, lakukan survey kepuasan pelanggan, care terhadap pelanggan, minimalisasikan komplain
Pencapaian kualitas
Kualitas memegang peranan penting dalam usaha, baik kualitas produk barang dan jasa maupun kualitas pelayanan.
Integritas dan tanggung jawab
Penuh tanggung jawab dan berintegritas kepada setiap pemangku kepentingan (pelanggan ,investor, dll).
Inovasi dan kreativitas
Inovasi dan kreasi akan membawa keunggulan bersaing. Dengan meningkatkan inovasi dan kreasi tentu saja akan menarik perhatian pembeli/konsumen.
Produksi rendah biaya
Bila produksi rendah biaya maka produk dan jasa yang dihasilkan dapat bersaing dari sisi harga. Namun perlu digaris bawahi bahwa pelanggan akan sangat sensitif terhadap harga dan kualitas barang/jasa.

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
Seorang wirausaha yang ingin sukses hendaknya memiliki sikap sebagai berikut:
  1. Berani; berani dalam memutuskan untuk mengubah paradigma bahwa setelah selesai sekolah/pendidikan formal akan berani menjadi wirausahawan.
  2. Jujur; jujur dalam menjalankan usaha, jujur dalam berafiliasi, bermitra dengan pemangku kepentingan dalam usaha.
  3. Tekun; ketekunan merupakan kesadaran dan sifat penting bagi seseorang dalam berwirausaha, terutama tetap tekun disaat usaha mengalami guncangan atau resiko.
  4. Rendah hati; sifat rendah hati biasanya mampu menyenangkan hati para relasi atau mitra usaha. Orang cenderung senang bekerja dengan orang lain yang sifatnya tidak sombong.
  5. Kemauan (semangat juang tinggi); kemauan atau daya juang tinggi merupakan sikap yang harus dimiliki secara kuat, sebab dapat mempercepat kemajuan usaha.
  6. Tanggung jawab; rasa bertanggung jawab tinggi yang dimiliki terhadap usaha akan menata usahanya lebih berhati-hati sehingga tidak akan memberi dapak yang buruk bagi usahanya, pekerja, dan juga mitranya.







SOAL-SOAL PEMAHAMAN MATERI INI   klik disini







Jumat, 28 September 2018

MEMAHAMI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

MEMAHAMI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari kata enterepreneur. Kata entrepreneur digunakan pertama kali oleh Savary pada Tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang". Entrepreneur diartikan orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual.


Pengertian Wirausaha (Entrepreneur) :
Wirausaha adalah orang yang melihat peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Pengertian Kewirausahaaan (Entrepreneurship) :
Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan membudayakan yang berbunyi: Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Menurut Zimmerer (1996): adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

Menurut Roben (1996) adalah suatu prose sesorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan memalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.

Tujuan Kewirausahaan yaitu:
  1. Menumbuhkembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas. 
  2. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat. 
  3. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. 
  4. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dam kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Sasaran Kewirausahaan:
  1. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan kelompol masyarakat.
  2. Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi)
  3. Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan.
Manfaat Kewirausahan:
  1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran
  2. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan
  3. Mengerikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi yang unggul yang patut untuk diteladani
  4. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan
  5. Berusaha menididik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan tidak boros.

Konsep dan Pengertian Perilaku :


Pengertian Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.

Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni :
  • bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), 
  • dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),
Bentuk Perilaku
Bloom (1956), membedakannya menjadi 3 macam bentuk perilaku, yakni Coqnitive, Affective dan Psikomotor, Ahli lain menyebut Pengetahuan, Sikap dan Tindakan, Sedangkan Ki Hajar Dewantara, menyebutnya Cipta, Rasa, Karsa atau Peri akal, Peri rasa, Peri tindakan.
  • Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari, tentang apa yang diketahui tentang suatu objek; 
  • Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang objek); 
  • Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral) yang terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.

Perbandingan penggunaan istilah :

KSAs
Bloom’s
Domains
Realm
Knowledge
Cognitive
Intellectual
What do you know?
Skills
Psychomotor
Physical
What can you do?
Attitudes
Affective
Emotional
How do you feel?


Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
  1. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain. 
  2. Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice).
Proses Pembentukan Perilaku Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain :
  1. Persepsi, Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. 
  2. Motivasi, Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku 
  3. Emosi, Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan. 
  4. Belajar, Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.
Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
  1. Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu. 
  2. Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus. 
  3. Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 
  4. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru 
  5. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. 
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (Notoatmodjo: 2003).

Pengertian Sikap
Secara umum, pengertian sikap (attitude) adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya.

Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian yang lain, sikap adalah kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap. Tekanannya pada kebanyakan penelitian dewasa ini adalah perasaan atau emosi. Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan

Sikap Wirausaha
Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:
  1. Mempu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif 
  2. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif 
  3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang seh Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian 
  4. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani mengambil resiko.
Perilaku Wirausahawan
Sedangkan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
  1. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain, berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya) 
  2. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba, tekun dan tabah, mempunyai motifasi tinggi dan kerja keras) 
  3. Pengambul resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada tantangan, bertingkahlaku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran da kritik) 
  4. Keorisinilan ( inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahu banyak hal) 
  5. Berorintasi pada masa depan (optimis pada masa depan)
Ketrampilan Wirausaha
Disamping harus memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas eorang wirausaha harus juga memiliki ketrampikan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu ketrampilan dasar dan ketrampilan khusus.

Ketrampilan dasar:
  1. Memilki sikap mental dan spiritual yang tinggi 
  2. Memiliki kepribadian yang unggul 
  3. Pandai berinisiatif 
  4. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha 
Ketrampilan khusus: 
  1. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh bersarakan konsep yang dibuat. 
  2. Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha. 
  3. Human Skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama usahawan.

Karakteristik Wirausahawan

Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang.
Jadi karakteristik seorang wiraushawan adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki seorang wirausahawan yang menbedakan dengan orang lain.

Berikut adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
  1. Disiplin. Dispilin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilanrang atau diteruskan. 
  2. Komitmen Tinggi. Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan sealu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang pengusaha yang mempuyai komitmen tinggi adalah orang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik konsumen maupun mitra bisnisnya.
Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi adalah:
· Konsisten, tegas, adil
· Suri tauladan
· Konsentrasi pada manusia

  1. Jujur. Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar dan bila berjanji selalu ditepati. 
  2. Kreatif dan Inovatif. Secara umum kreatif dapat diartikan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan seseoarang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
  3. Mandiri. Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus  dilakukan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan kemampuan sendiri sekaligus      berani mengambil resiko dalam bisnis.
          Berdasarkan penelitian kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda yaitu menciptakan, memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan.
Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Inovatif merupakan suatu terobosan baru yang tercipta karena adanya kreatifitas yang tinggi.

Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat menbangun kepribadian yang kuat antara lain:
1. Berkemauan keras
2. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi
3. Kejujuran dan tanggungjawab
4. Ketahanan fisik dan mental
5. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
6. Pemikiran yang kontruktif

TUGAS KELOMPOK
Amatilah wirausaha disekitar tempat tinggalmu, klasifikasikan jenis usahanya, usaha apa saja yang telah mereka lakukan. Kemudian pilih salah satu dari wirausaha tersebut dan lakukan wawancara dengan mereka bersama kelompokmu. Sebelum melakukan wawancara persiapkan dulu DAFTAR PERTANYAAN yang akan kamu pergunakan dalam wawancara. Rencanakan dulu bersama kelompokmu data apa saja yang ingin kalian peroleh.
Hasil wawancara tersebut presentasikan di dalam kelas...!!!!

SOAL-SOAL PEMAHAMAN MATERI  INI   klik disini