Imam Syafi’i Rahimahullah

Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Aristoteles, Filsuf

Akar dari pendidikan memang pahit, tapi buahnya manis.

Nelson Mandela

Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.

Shakuntala Devi, Penulis

Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan.

Malcolm X, Aktivis Muslim AS

Pendidikan adalah paspor untuk masa depan, untuk hari esok yang dimiliki oleh mereka yang mempersiapkannya hari ini.

Rabu, 31 Maret 2021

Biaya Produksi (Cost of Production)




Pengertian tentang Biaya Produksi


Biaya Produksi (Cost of Production)

Sebelum kita dapat membahas teori biaya, beberapa kesulitan tentang definisi yang tepat dari "biaya' harus dijelaskan. Secara khusus, kita harus membedakan antara (1) biaya akuntansi (Cost Accountng) dan (2) biaya ekonomi (Cost Economic). Pandangan akuntan tentang biaya menekankan pada pengeluaran sendiri, biaya historis, penyusutan, dan entri pembukuan lainnya. Definisi ahli ekonomi tentang biaya (yang dengan jelas mengacu pada gagasan biaya peluang yang mendasar) adalah bahwa biaya masukan apa pun diberikan oleh ukuran pembayaran yang diperlukan untuk mempertahankan sumber daya dalam pekerjaannya saat ini. Alternatifnya, biaya ekonomi dari penggunaan input adalah apa yang akan dibayarkan input tersebut dalam penggunaan terbaik berikutnya. Salah satu cara untuk membedakan kedua pandangan ini adalah dengan mempertimbangkan bagaimana biaya berbagai input (tenaga kerja, modal, dan layanan kewirausahaan) didefinisikan di dalam setiap sistem.
Sehingga bahasan Biaya disini yaitu tentang Biaya produksi mengacu pada pandangan Akuntan dan Ekonom.

BIAYA PRODUKSI (Cost of Production)

Biaya Produksi (Cost of Production) adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi perusahaan dalam membuat barang atau jasa yang akan di produksi atau dijual. Biaya Produksi juga biasa dikenal dengan istilah Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost). Biaya produksi merupakan salah satu biaya yang harus dipertimbangkan dengan matang.

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang tepat dan kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya keuntungan bisnis yang diharapkan. Perhitungan biaya produksi terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur.

PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI MENURUT PARA AHLI

  1. Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan. Biaya produksi atau penjualan terdiri atas biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. (Kuswadi (2005:22))
  2. Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output atau dengan kata lain yaitu nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output. (Suherman Rosyidi (2003:333))
  3. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik. (Amin Widjaya Tunggal (1993:1))
  4. Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual. (Abdul Halim (1988:5))

Mengetahui jumlah biaya produksi yang timbul merupakan langkah penting yang harus dilakukan seorang manajer perusahaan. Mengapa? Dengan mengetahui biaya yang timbul dari tiap alur produksi perusahaan, manajer dapat mengambil keputusan-keputusan krusial untuk mengoptimalkan proses produksi, mengatur jadwal pengiriman barang dan berbagai aktivitas produksi umum lainnya sehingga proses produksi diharapkan dapat  berjalan lebih efisien dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Kegiatan manajer dalam menganalisis proses dan biaya produksi juga berguna untuk penetapan harga jual produk agar sesuai dengan margin yang diharapkan. Sebagai contoh, manajer suatu kafe atau jenis usaha lainnya akan selalu melacak dan meneliti harga bahan baku terkait dengan produk-produk yang dijual. Jika suatu waktu harga bahan baku meningkat dan memengaruhi Biaya Produksi, maka manajer mempunyai opsi menaikkan harga jual produk atau menekan unsur biaya produksi lainnya.

MACAM-MACAM BIAYA PRODUKSI

Pendekatan dalam perhitungan biaya produksi dapat di lihat dari keperluannya, jika perhitungan Biaya Produksi untuk penentuan Harga Pokok Produksi atau untuk menyusun Budget Produksi, maka pengelompokan biaya berdasarkan :

  1. Biaya Langsung
  2. Biaya Tak Langsung
  3. Biaya Overhead

Biaya langsung (Direct Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan berhubungan langsung dengan proses produksi. yang termasuk Biaya langsung adalah :

  1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Materials) adalah Biaya kebutuhan Bahan Baku (Material) yang diperlukan untuk proses produksi yang pemakaiannya dirasa sangat signifikan dari bahan jadi.
  2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Labour Direct) adalah Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi dan upahnya biasanya berhubungan dengan unit yang dihasilkan.
  3. Biaya Overhead Pabrik Langsung Departemen merupakan biaya yang ada pada suatu departemen serta manfaatnya hanya bisa dirasakan oleh departemen tersebut.

Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan tetapi tidak berhubungan langsung dengan proses produksi

  1. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung (InDirect Materials) adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku yang diperlukan untuk bisa menyelesaikan suatu produk tapi, skala pemakaiannya cenderung lebih kecil. Untuk itu, bahan baku ini akan sulit untuk dinilai apabila hanya dengan menggunakan skala per unit produk.
  2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Labour Indirect) adalah Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Seperti Mandor, Manager, Tenaga Administrasi dan sejenisnya.
  3. Biaya Overhead Pabrik Tidak langsung Departemen merupakan biaya yang manfaatnya bisa dirasakan departemen terkait dan departemen lainnya. 

Biaya overhead pabrik berbeda-beda tergantung dari jenis perusahaannya. Biaya overhead pada perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur. Contoh biaya overhead meliputi biaya sewa, asuransi, utilitas, peralatan kantor, dan sebagainya. Beberapa manfaat yang diperoleh dari adanya BOP ini meliputi:

  • Menentukan Harga Secara Tepat
  • Mengetahui Rincian Alokasi Biaya
  • Mengawasi Pengeluaran Biaya

Untuk semua kasus BOP, semakin rendah persentasinya, maka semakin efektif juga bisnis dalam memanfaatkan sumber daya. Nilai bisnis dapat diukur dengan ragam faktor termasuk perhitungan laiknya profitabilitas serta persentase BOP.

Sedangkan pembagian Biaya untuk keperluan Analisis Biaya Produksi adalah :

Biaya Total (Total Cost / TC), adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang. 

TC = TFC + TVC

Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost / ATC), adalah biaya total produksi tiap unit nya.

ATC = (TFC + TVC)/Q

Q (Quantity) adalah jumlah barang yang di produksi

Biaya Tetap (Fixed Cost / FC) atau Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC), adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah barnag yang di produksi

Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC), adalah biaya tetap produksi tiap unit nya.

AFC = TFC / Q

Biaya Variabel (Variable Cost / VC) atau Biaya Total Variabel (Total Variable Cost / TVC), adalah biaya yang besarnya sesuai dengan jumlah barang yang di produksi.

TVC = AVC x Q

Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost / AVC), adalah besarnya boaya variabel dari tiap unit barang yang di produksi.

AVC = TVC / Q

Biaya Marginal (Marginal Cost / MC), adalah biaya tambahan yang dikeluarkan saat memproduksi satu unit produk tambahan. Biaya Marginal ini menunjukan tingkat dimana total biaya suatu produk berubah ketika produksi meningkat satu unit. Tujuan dari menganalisis biaya marjinal ini adalah untuk menentukan pada titik apa suatu perusahaan dapat mencapai skala ekonomisnya.

Tujuan utama dari dilakukannya analisa biaya marjinal adalah untuk menentukan dalam titik mana sebuah perusahaan mampu mencapai skala ekonomi, yang merupakan nilai keuntungan yang didapat saat produk menjadi lebih efisien. Hal ini dilakukan untuk bisa memaksimalkan sistem operasional secara menyeluruh.

MC = Δ TC / Δ Q

Keterangan :

MC = Biaya Marginal

Δ TC = Perubahaan pada Total Biaya

Δ Q = Perubahaan pada Jumlah Output


Contoh Perhitungan Biaya Marginal (Marginal Cost)

Perusahaan SAKURA mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 300 juta untuk menghasilkan 1000 unit kipas angin. Pada saat jumlah produksi mencapai 2000 unit, perusahaan mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 500 juta untuk memproduksinya. Berapakah Biaya Marjinal atau Marginal Cost (MC) pada produksi kipas angin ini?

Diketahui :

Δ TC = Rp. 200 juta (hasil dari Rp. 500 juta – Rp. 300 juta)

Δ Q = 1000 unit (dari dari 2000 unit – 1000 unit)

Penyelesaiannya :

MC = Δ TC / Δ Q

MC = Rp. 200.000.000 / 1000

MC = Rp. 200.000

Jadi Biaya Marginal produksi kipas angin tersebut adalah Rp. 200.000,- yang artinya adalah Total Biaya meningkat Rp. 200.000,- dengan produksi satu kipas angin tambahannya.

Untuk contoh perhitungan Biaya Total, Biaya Tetap dan  Biaya Variabel akan di bahas secara lengkap pada pembahasan Break Even Point (BEP)





Jumat, 26 Maret 2021

Pola Pikir Wirausaha Sukses (Mind set of Successful Entrepreneur)

 

Pengertian tentang Mindset

PENGERTIAN POLA PIKIR (Mindset)

Menurut Mulyadi  mindset merupakan sikap mental mapan yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka.

Menurut James Artur Ray mindset artinya kepercayaan kepercayaan (sekumpulan kepercayaan) yang mempengaruhi sikap seseorang, atau suatu cara berfikir yang menentukan prilaku pandangan, sikap, dan masa depan seseorang.

Menurut dr. Ibrahim Elfiky , mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.”

Apa itu mindset ? Mindset artinya serangkaian pemikiran yang membentuk dasar pemikiran seseorang dalam memandang sesuatu. Mindset adalah kata lain dari pola pikir. Beberapa pengertian mindset menurut para ahli adalah suatu set atau rangkaian pemikiran yang membentuk kebiasaan berpikir dari individu. Selain itu, pengertian lain dari mindset adalah doa dan harapan yang dimiliki seseorang akan suatu hal yang ingin dicapai dalam hidup. Sehingga, doa dan harapan ini kemudian membentuk cara berpikir seseorang.

Pola pikir kewirausahaan: cara berpikir yang memungkinkan kiaa mengatasi tantangan, menjadi tegas, dan menerima tanggung jawab atas hasil Anda. Ini adalah kebutuhan konstan untuk meningkatkan keterampilan kita, belajar dari kesalahan, dan mengambil tindakan berkelanjutan atas ide-ide kita. Siapapun yang mau melakukan pekerjaan dapat mengembangkan pola pikir kewirausahaan.

Sehingga seorang wirausaha yang ingin sukses haruslah memiliki pola pikir (mindset) yang dinamis, dan bisa menerima kenyataan dan berupaya untuk mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang selalu terjadi, serta selalu belajar terhadap hal-hal baru.

Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar

Secara garis besar manusia punya satu pikiran/kesadaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar adalah proses mental yang bisa dikendalikan dengan sengaja. Pikiran bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis sehingga tidak menyadarinya dan sulit untuk dikendalikan secara sengaja.

Pikiran sadar mempunyai empat fungsi utama, yaitu:

  • Mengenali informasi yang masuk dari panca indra,
  • Membandingkan dengan memori kita,
  • Menganalisa, dan kemudian
  • Memutuskan respon spesifik terhadap informasi tersebut.

Sedangkan pikiran bawah sadar berfungsi Memproses

  • Kebiasaan,
  • Perasaan,
  • Memori permanen (Ingatan Jangka Panjang)
  • Persepsi,
  • Kepribadian,
  • Intuisi,
  • Kreativitas, dan
  • Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang luar biasa, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.

Pikiran sadar memberikan perintah, baik sadar maupun tidak, kepada pikiran bawah sadar. Ketika seseorang berpikir, ”Saya bisa mencapai itu,” berarti pikiran itu perintah kepada pikiran bawah sadar. Begitu pula saat seseorang berpikir, ”Ah, saya tak mungkin bisa,” itu artinya instruksi kepada pikiran bawah sadar untuk melaksanakannya. Dan pada saat instruksi itu datang, pikiran bahwa sadar langsung bekerja tanpa perlu membuktikannya, dan tanpa mengenal waktu, bahkan saat kita sedang tidur pulas.

Ketika kita berpikir positif, pikiran bawah sadar langsung bereaksi untuk melaksanakan gagasan yang positif. Sebaliknya jika kita berpikir negatif, seperti ketidakberdayaan, ketidakmampuan melakukan sesuatu, maka pikiran bawah sadar kita akan bekerja mewujudkan ide atau kesan negatif tersebut.

Menurut Dr. Joseph Murphy, "Pikiran bawah sadar mengikuti perintah yang diberikan berdasarkan atas kepercayaan dan anggapan pikiran sadar"

Jenis-Jenis Mindset

Carol Dweck “2006” menyatakan bahwa terdapat dua macam Mindset yaitu:

  • Fixed Mindset “Mindset Tetap”

Mindset tetap “Fixed mindset” ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah inteligensi tertentu, kepribadian tertentu dna karakter moral tertentu.

Ciri-ciri dari orang dengan mindset tetap “fixed mindset” ialah sebagai berikut:

  1. Memiliki keyakinan bahwa inteligensi, bakat, sifat ialah sebagai fungsi hereditas/keturunan.
  2. Menghindari adanya tantangan.
  3. Mudah menyerah.
  4. Mengganggap usaha tidak ada gunanya.
  5. Mengabaikan kritik.
  6. Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain.

  • Growth Mindset “Mindset Berkembang”

Mindset berkembang “growth mindset” ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang ialah hal-hal yang dapat diolah melalui upaya-upaya tertentu. Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat dan kemampuan awal, minat atau temperamen setiap orang dapat berubah dan berkembang melalui perlakukan dan pengalaman.

Ciri-ciri dari orang dengan mindset berkembang “growth mindset” ialah sebagai berikut:

  1. Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat dan sifat bukan merupakan fungsi, hereditas/keturunan.
  2. Menerima tantangan dan bersungguh-sungguh menjalankannya.
  3. Tetap berpandangan ke depan dari kegagalan.
  4. Berpandangan positif terhadap usaha.
  5. Belajar dari kritik.
  6. Menemukan pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang lain.

Macam-Macam Mindset

Menurut Carol S. Dweck, Ph.d seorang peneliti di bidang kecerdasan dan motivasi, di dalam buku terbarunya, mindset: the new psychology of success (2006), di dunia ini terdapat dua macam mindset yaitu :

  • Mindsettetap (fixed mindset)

Orang yang memiliki mindset tetap percaya bahwa kecerdasan bersifat tetap. ciri ciri orang yang bermindset tetap adalah:

  1. Menghindari tantangan dan risiko,
  2. jika ada halangan atau rintangan: membela diri atau mudah menyerah,
  3. memandang usaha sebagai kesalahan dan kesia-siaan,
  4. tidak memperdulikan kritik yang membangun, dan
  5. merasa terancam dengan kesuksesan orang lain
  6. mindsetberkembang (growth mindset )

Orang yang memiliki mindset berkembang percaya bahwa kecerdasan dapat dikembangkan. ciri-ciri orang yang bermindsetberkembang adalah sebagai berikut:

  1. Menyukai tantangan,
  2. jika ada halangan atau rintangan: bertahan menghadapi kemunduran,
  3. memandang usaha sebagai langkah untuk menguasaan (mastery),
  4. belajar dari kritik, dan
  5. menemukan palajaran dan inspirasi dari kesuksesan orang lain.

Berdasarkan ciri-ciri orang yang dengan fixed mindset dan growth mindset, keduanya dapat dibedakan melalui indikator sebagai berikut:

  1. keyakinan (belief) terhadap intelegensi, bakat dan sifat
  2. pengambilan resiko terhadap tantangan
  3. pensikapan terhadap halangan dan rintangan
  4. usaha yang dilakukan
  5. penerimaan terhadap kritik dan saran
  6. kemauan menemukan pelajaran dan inspirasi dari pengalaman orang lain

Agar berhasil, kita perlu memahami pola pikir kita. Kita harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada sesuatu yang ingin kita ubah. Jika tidak, keyakinan kita yang tersembunyi akan mengendalikan kita. Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, Kita tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya. Jika kita ingin mengubah hasil-hasil kita, Kita harus mengubah pola pikir kita.

Apakah pola pikir bisa diubah ?Jawabnya : “Bisa”. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning) , maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Ada yang mudah dan ada yang sulit diubah, memang. Ada yang cepat, ada yang perlu waktu lama. Ada yang bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan psikolog, ahli mindset transformasi, dan terapis NLP yang memang kompeten dalam soal ini.

Untuk mengembangkan mindset maka rumusnya adalah :

Tujuan  > Tindakan  > Peristiwa  > Hasil

Katanya “Mindset luar biasa akan mendiskusikan ide-ide cemerlang”, nyatanya kita juga tidak bisa sepenuhnya percaya dengan orang-orang yang memiliki ide-ide besar. Coba kita pikirkan kembali, ada berapa banyak orang yang memiliki ide besar, namun tidak bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya? Jadi, ide yang besar tidak akan menjamin apapun,

Sehingga untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus memiliki pola pikir :

1. Jangan berkata "TIDAK" sebagai jawaban (Don’t take ‘no’ for an answer)

Tidak peduli berapa banyak penolakan dan penolakan yang diterima pengusaha sukses, mereka selalu siap untuk mempersiapkan diri lagi dan mencari jalan alternatif menuju puncak. Keuletan seperti inilah yang diperlukan untuk mengambil ide bisnis dari alam pikiran dan mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan.

Takut gagal adalah salah satu alasan mengapa banyak pengusaha terpinggirkan. Pengusaha sukses memandang kegagalan sebagai pengalaman positif - sesuatu untuk dipelajari dan diatasi di masa depan. Semua wirausahawan pasti membuat kesalahan di sepanjang jalan menuju kesuksesan. Tapi yang paling penting adalah kita mengalami kegagalan dan kita bertanggung jawab penuh untuk terus bergerak maju dengan cepat.

2. Belajar dari yang terbaik (Learn from the best)

Menemukan mentor yang cocok adalah cara yang bagus untuk mempelajari lebih lanjut tentang usaha kita secara keseluruhan dan, yang lebih penting, berbagai aspek cara menjalankan bisnis kita sendiri. Mentor kitda bahkan mungkin telah membuat kesalahan dalam bisnis dia sendiri, tetapi itu juga membuat mereka menjadi orang yang tepat untuk dipelajari, memberi kita kesempatan untuk memahami di mana kesalahan mereka.

3. Tetap Lapar dan ambisius (Stay hungry and ambitious)

Menjalankan bisnis hingga sukses bukanlah perjalanan ego untuk menjadi pengusaha sukses. Keinginan mereka untuk tumbuh dan menyediakan produk atau layanan yang lebih baik bagi pelangganlah yang membuat mereka lapar dan ambisius. Saat seorang wirausahawan berhenti ingin mempelajari hal-hal baru adalah saat di mana rasa puas diri muncul, memungkinkan orang lain untuk menyusul kita dan meninggalkan kita.

4. Jangan pernah diam; berkembang seiring dengan waktu (Never stand still; evolve with the times)

Setiap pengusaha sukses membutuhkan kecekatan bisnis, dengan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan metode, proses, atau teknologi baru yang dapat membuat bisnis mereka lebih kuat dan lebih efisien. Kebutuhan pasar selalu dinamis: dunia bisnis dan konsumen selalu berubah dan apa yang berhasil bertahun-tahun, bahkan berbulan-bulan yang lalu mungkin tidak akan berfungsi besok.

Pengusaha sukses tidak pernah terlalu bangga untuk menerima ketika ada peluang baru untuk meningkatkan penawaran mereka dan lebih memuaskan kebutuhan pelanggan mereka dan pasar secara keseluruhan. Produk yang dikembangkan secara ketat untuk kebutuhan kita sendiri akan diklasifikasikan lebih sebagai hobi; namun, produk yang dikembangkan untuk pasar harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

5. Jaga hubungan bisnis jangka panjang (Nurture long-term business relationships)

Kemampuan kita untuk memelihara hubungan kerja jangka panjang dengan wirausahawan yang berpikiran sama dalam industri kita akan menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan bisnis jangka panjang. Sebagian besar pengusaha akan setuju bahwa jauh lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan dari pelanggan tetap daripada menginvestasikan waktu dan uang untuk mendapatkan pelanggan baru.

Hubungan bisnis juga mencakup akses ke keuangan juga. Setiap pengusaha menginginkan kesempatan terbaik untuk melihat proposisi bisnis mereka menjadi perusahaan yang mapan. Ini berarti pengusaha harus memiliki kemampuan berinvestasi yang tinggi. Dengan membina hubungan dengan pemilik modal dan investor seperti, pemodal ventura, investor swasta, dan bahkan bank, Anda dapat menggerakkan roda untuk mengamankan pendanaan wirausahawan yang sangat penting itu.

6. Menginspirasi orang-orang di sekitar Anda (Inspire those around You)

Pengusaha terkaya dan paling berpengalaman pun tidak bisa menjadi ahli dalam segala hal! Semua wirausahawan membutuhkan tim orang di sekitar mereka yang melengkapi keterampilan mereka. Keterampilan sebenarnya tidak hanya mempekerjakan tim terbaik untuk mendukung kita, ini tentang mempekerjakan orang yang memiliki visi dan minat yang sama. Dengan menginspirasi dan berinvestasi dalam tim kita, mereka tidak hanya akan berhasil tetapi bisnis itu sendiri juga akan berhasil.

7. Percayai naluri Anda, bukan hanya spreadsheet Anda! (Trust your gut instinct, not just your spreadsheet!)

Terkadang pengusaha terbukti salah yang berhubungan dengan perhitungan-perhitngan analisis dan datanya. Namun, dalam dunia bisnis nyata, tidak pernah ada hitam dan putih seperti itu! Dalam beberapa kasus, naluri kita masih menjadi panduan terbaik untuk pengambilan keputusan. Pada akhirnya, tidak ada yang tahu tentang bisnis kita sebanyak kita !

Pola pikir kewirausahaan: cara berpikir yang memungkinkan kita mengatasi tantangan, menjadi tegas, dan menerima tanggung jawab atas hasil kita. Ini adalah kebutuhan dasar untuk meningkatkan keterampilan kita, belajar dari kesalahan kita, dan mengambil tindakan berkelanjutan atas ide-ide kita. Siapapun yang mau melakukan pekerjaan dapat mengembangkan pola pikir kewirausahaan.