Minggu, 04 Agustus 2019

Perencanaan dan Pengawasan Produksi (Production Planning and Control)


Perencanaan dan Pengawasan Produksi (Production Planning and Control)

Yang dimaksud dengan Perencanaan dan Pengawasan Produksi adalah penenuan dan penetapan
kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut,
dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi, agar apa yang telah direncanakan
dapat dilaksanakan dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Tujuan sebuah perusahaan pada umumnya adalah :
  1. Berproduksi dengan sukses
  2. Berproduksi dengan ekonomis
  3. Berproduksi dengan dapat menyelesaikan pembuatan barang atau jasa tepat pada waktunya dan juga penyerahannya
  4. Berproduksi dengan harapan memperoleh keuntungan
Apabila tujuan perusahaan dapat tercapai maka akan memperoleh hal-hal sebagai berikut, yaitu :
  1. Dapat membuat barang atau jasa dengan biaya yang murah
  2. Dapat menentukan harga pokok dan harga jual dengan harga yang cukup rendah
  3. Dapat bersaing dengan kemampuan yang cukup kuat
  4. Dapat menjual barang dalam jumlah yang banyak dan sekaligus menguasai bagian pasar yang luas.
  5. Memperoleh keuntungan yang diidam-idamkan.
Dengan keuntungan yang diperoleh ini, maka perusahaan akan mampu :
  1. Membayar gaji dan upah karyawan dengan baik dan tepat waktu
  2. Membayar tagihan-tagihan seperti listrik, air, telepon, bahan baku dan sebaginya.
  3. Merawat dan memelihara peralatan produksinya.
  4. Mengganti peralatan dan mesin-mesin yang sudah usang
  5. Melakukan ekspansi atau perluasan perusahaan
Jadi perencanaan dan pengawasan produksi merupakan usaha manajemen untuk menetapkan dasar-dasar daripada arus bahan dan prosesnya, sehinga menghasilkan produk yang dibutuhkan pada waktunya dengan biaya seminim mungkin, dan mengatur serta menganalisis mengenai pengorganisasian dan pengkoordinasian bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan, tenaga manusia dan tindakan-tindakan lain yang dibutuhkan.

Organisasi Bagian Perencanaan dan Pengawasan Produksi
Dalam suatu perusahaan bagian perencanaan dan pengawasan tidaklah selalu ada secara khusus, tergantung pada :
1. Besar kecilnya suatu perusahaan
2. Jenis proses produksi dari suatu perusahaan

Ada 2 jenis proses produksi yaitu :
1. Proses produksi yang terus menerus (continuous process)
2. Proses Produksi yang terputus-putus (intermittent process)

PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan merupakan usaha atau tindakan-tindakan yang akan atau perlu diambil oleh pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah-masalah yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Tujuan perencanaan produksi adalah agar dapat memproduksi barang-barang (output) dalam waktu tertentu di masa yang akan datang dengan kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan serta besarnya keuntungan (profit) yang maksimum yang bisa dicapai.
Sehingga tujuan dari perencanaan produksi adalah :
1. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu yang dapat di capai.
2. Untuk menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang sudah ada (faktor-faktor produksi)
3. Perusahaan mampu bekerja dengan tingkat efisiensi tertentu.
4. Dapat menguasai bagian pasar (market share) tertentu.
5. Agar perusahaan dapat tetap bertahan hidup dan berkembang

Jenis-Jenis perencanaan produksi 
Perencanaan dibedakan menurut jangka waktu
  1. Perencanaan produksi jangka pendek (Perencanaan Operasional), yaitu penentuan kegiatan produksi yang dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang. Perencanaan produksi jangka pendek berhubungan dengan operasi perusahaan seperti penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan baku dan fasilitas yang dimiliki perusahaan, sehingga perencanaan ini disebut juga dengan perencanaan oprasional
  2. Perencanaan produksi jangka panjang, yaitu perencanaan  tingkat kegiatan produksi lebih dari satu tahun, dan biasanya sampai dengan lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi perusahaan dan pengembangan produk (product development)

Syarat-syarat suatu perencanaan produksi yang baik adalah :
1. Harus sesuai dengan tujuan atau obyektifitas perusahaan
2. Rencana harus sederhana dan dapat di mengerti serta mungkin untuk dilaksanakan.
3. Rencana harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan

Selain itu faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan produksi adalah :
1. Sifat dari proses produksi
2. Jenis dan mutu barang yang diproduksi
3. Sifat dari barang yang di produksi, apakah barang baru atau barang lama.

Untuk membuat rencana berapa jumlah barang yang harus di produksi, perusahaan harus menetapkan dahulu rencana penjualannya, serta berupa jumlah persediaan akhir yang diinginkan sebagai cadangan.

Secara Umum Rumus untuk menentukan jumlah barang yang harus di produksi adalah sebagai berikut :

Rencana Penjualan ................................. xxx
Persediaan Akhir .................................... xxx
------------------------------------------------------- +
Yang harus tersedia ................................ xxx
Persediaan awal ..................................... xxx
------------------------------------------------------- -
Jumlah yang di produksi ........................ xxx
                                                             ======

Sifat proses produksi :
  1. Proses produksi terputus-putus (intermittent process), Umumnya perencanaan produksi dilakukan berdasarkan jumlah pesanan (order) yang diterima. Sehingga tidak berdasarkan ramalan penjualan (forecasting)
  2. Proses produksi terus menerus (continuous process), perencanaan jumlah barang yang diproduksi perlu membuat ramalan penjualan (forecasting) dan membuat master schedule yang didasarkan atas ramalan penjualan

PENGUKURAN STANDARD PRODUKSI
Standard produksi (production standard) adalah suatu ukuran yang menjadi patokan atau pegangan dalam melaksanakan kegiatan produksi.
Umumnya standard produksi dipergunakan untuk menghitung satu unit produk yang di produksi.
Standard yang penting dalam perencanaan dalam perencanaan produksi adalah standard waktu (time standard), standard kualitas, dan biaya standard
(standard cost).
Untuk menentukan standard waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk tertentu, maka dibutuhkan penyelidikan mengenai variasi dari
waktu yang diperlukan untuk mengerjakan produk tersebut di suatu bagian atau mesin tertentu.



0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih